funbahasa

Perjamuan Kirmizi

Oleh: Ilham Faidillah Telah dipersiapkan sejak keheningan yang lebih hening daripada hening dan kini piring dihamparkan di atas bentangan lebar langit tak berbintang karena bintang pun telah ditarik kembali ke dalam rahim yang semula kosong tapi lambung tetap harus diisi dengan planet-planet. Bejana tanah liat telah mendidih pada dasar kerak menghitam saat wahyu tuhan dirayu …

Perjamuan Kirmizi Read More »

RESEP GETUK LABU MALANG

Oleh: Rizki Maulana 1. Siapa yg menjamin kita hidup 10 menit lagi. Beranjaklah! Temukan hidup di ladang Petiklah labu gading yang tak sempat ditinggalkan gajah purbakala Lalu guyur sekujur kemuning pada gangga suci peninggalan resi Padjadjaran   2. Biar saja istrimu pergi membawa luka Di dapur cinta Semprong memberi semangat pada api bekerja di atas …

RESEP GETUK LABU MALANG Read More »

SURAT UNTUK HENITMA

Oleh: Robertus Bellarminus Onul Unggas Pukul 17.35, 2016, di pelabuhan ini. Sebelum kapal bersandar, kau menengadah ke langit. Apa yang kau lihat adalah bentuk-bentuk paling sabar.  Kau menunggu sebelum pergi bersama anak-anak yang memisahkan dirinya dari orangtua, bapak-bapak yang meninggalkan istri dan anaknya untuk merantau entah ke mana; sama seperti kau yang tak kunjung menemukan …

SURAT UNTUK HENITMA Read More »

Berita Kelahiran

Rizky Amanda Putra Hanka (I)  berseru-seru kita tumbuh, basah, kering, lalu semi dan gugur memahat degup selaras salinan jiwa kepunyaan cita seperti, bodhisattva (II)  duhai alam fana sungguh kami telah tunduk kepada putusan yang mengampu kosmos dan menghanyutkan manusia ke bengawan tak berujung sesalku ini tinggal rapalan dan seseorang pada persembahanku menenun pasir dari sisa-sisa …

Berita Kelahiran Read More »

Di Sebuah Angkringan

Oleh: Muhammad Gibrant Aryoseno Nietzsche sedang sambat kepada Rabi’ah. Tadi ia terjebak macet sekitar lima belas windu karena ternyata menguburkan Tuhan membuatnya sakit jiwa. Rabi’ah sendiri terdiam mendengarkan pria muda yang edan itu sambil memainkan kumisnya yang mirip surga di sebelah kanan dan neraka di sebelah kiri. “Pesan kopi sufinya satu.” Picasso dan Miyazaki sedang …

Di Sebuah Angkringan Read More »

KENCAN MENAIKI SAMPAN TERBANG KE BULAN

Oleh: Ridha Kusmawardiningrum lampu-lampu kota menyusun kita yang seharian kejang dikejar waktu yang tak pernah sampai. manusia sibuk beranjak hingga lupa berpijak. manusia, sekali lagi memang keras kepala perihal hidup dan cinta. malam ini, acap kali perasaan mengguguri musim,  membiarkan sesuatu pecah pada yang bukan kaca.  kekasih, bolehkah kita menonton film sedih untuk  sejenak melupakan …

KENCAN MENAIKI SAMPAN TERBANG KE BULAN Read More »

Jumatan di Atas Genteng

Oleh: Ilham Faidillah Pada hari ke empat puluh kematian si mbok, para warga sudah siap sedia duduk melingkar di tikar menunggu pak lebai datang untuk mengawali tahlilan. Pak lebai datang dengan cahaya terang di balik kopyah putih, koko, sarung, bahkan sorban yang dikalungkan. Setelahnya datang juga mbah jo; seorang tukang gali kubur yang ingin menghormati …

Jumatan di Atas Genteng Read More »

Cara Lain Mendengarkan Wiji Thukul

Oleh: Intan Tri Nur Indahsari & setelah suara-suara itu ditaklukan,  getir elegi dijajakan,  percakapan-percakapan tentang lesap ruhmu  di jagat niskala mulai diredam. aku mengajimu, Wiji Thukul  tentang biji yang tumbuh dari namamu tentang kata yang kau jadikan pemakaman  paling barzakh—memecah mataku.  di sini, di bawah lembar langit-langit jembar menyimpan hujan untuk mengguyur tanah yang dipenuhi …

Cara Lain Mendengarkan Wiji Thukul Read More »

Membelah Rembulan

Oleh: Ilham Nuryadi Akbar Dari jendala kamar ayah, aku membelah rembulan berkali-kali sekubit cahaya yang tersisa di dinding dan pangkal keningku adalah ingatan paling ranum; paling haram bagai kelesah yang menyala, termaktub di lorong tenggak atas kepergian lelaki yang memberiku darah daging menganju perempuan yang tak sama seperti ibu! “Betapa lelaki dapat menjelma dewa palsu …

Membelah Rembulan Read More »

Kapurung

Oleh: Eva Ayunda Putri 1 Di Loka ini surya berpetaruh Pada dapur yang bertunas pada tungku-tungku mati Bilamana gelojohmu berbinar Ambillah segenggam sagu yang belum sempat kau ikhlaskan Bulatkan, lalu tadahlah sebagian harap-harap itu menjadi sanggup   2 Sulut tungku itu dengan isyarat rasa Yang bersorak sorai dalam kesenyapan Dalam perapian, tuangkan air mata parak …

Kapurung Read More »

Scroll to Top
× Hubungi kami