cerpen

Musiyam Menelan Rembulan

Oleh: M. Isnaini Wijaya Berkali-kali Musiyam berpikir, bagaimana cara menghilangkan hari raya dari kalender. Berkali-kali Musiyam seperti terjerang api, jika gema takbir mengetuk gendang telinganya. Seperti saat ini. Keringat berleleran dari sekujur kulit dan matanya. Di pembaringan tempat tidur, ia miring ke kanan, lalu ke kiri, ke kanan lagi, ke kiri lagi. Berulang-ulang seperti itu. …

Musiyam Menelan Rembulan Read More »

Di Atas Rel Kereta Api

Oleh: Julia Chandra Karya Wanti             Di atas rel kereta api terbengkalai Suwarsih duduk menyelonjorkan kedua kakinya.  Asap rokok dari tembakau yang terbungkus klobot jagung menguar pekat dari bibirnya yang polos tanpa polesan gincu. Telinganya tidak perduli dengan dengingan ribuan suara nyamuk yang mengepungnya. Nyamuk-nyamuk itu telah bersahabat dengannya sejak awal ia memulai karir sebagai penjaja tubuh. …

Di Atas Rel Kereta Api Read More »

Hutan dan Ingatan Buah Ara

Oleh: Rizan Panda Ingatan terakhir yang terpatri dalam otak Sai adalah mimpinya yang sudah berulang hampir setiap hari: sosok merah besar yang menghampiri tidurnya, yang selalu mengunyah sesuatu di dalam mulutnya. Sesekali liurnya—yang bercampur entah apa yang ia kunyah—dapat Sai rasakan mengalir di sudut-sudut badannya yang dipenuhi luka. Sesekali juga Sai dapat merasakan liur makhluk merah …

Hutan dan Ingatan Buah Ara Read More »

Kepiting Emas

Oleh: Khairul Anam             Kau duduk menghadap laut dengan mata awas. Matamu serupa elang yang tengah mendaratkan cakar ke daging empuk seekor ayam. Kau sedang mengintai sebuah keberuntungan besar. Kepiting emas. Semacam harta karun yang bisa membuatmu kaya dengan cepat.  Ibumu sakit. Berhari-hari hanya terbaring di ranjang dan tak bisa lagi bekerja. Seluruh kebutuhan keluarga—dirimu, ibumu, …

Kepiting Emas Read More »

TIDAK ADA SYAIR HARI INI

Oleh: Ryanda Bisyahrin Lima puluh tahun yang lalu, sastra menyebar luas di Kota Marrah. Para penyair dikumpulkan dan ditabur ke pelosok kota itu. Jubdahliah, salah satu penyair terkenal dan terakhir asal Mesir yang terdahulu senang hati menyiarkan syair. Keistimewaan syairnya terikat hubungan kasih sayang. Hal itu membuat Jubdahliah menjadi sosok yang dikagumi semua kalangan, terutama …

TIDAK ADA SYAIR HARI INI Read More »

HYMENOPUS

Oleh: Epani Rachmaditia             “Lama banget…” keluhku sembari menyeruput secangkir Macchiato hangat.             Hujan rintik membasahi kota Bandung sejak petang tadi. Dewi Fortuna masih berpihak padaku setidaknya. Terlambat sedetik saja, mesin cuci usang di binatu sebelah kafe ini yang malah akan menjadi pasangan kencanku. Riuh rendah suara pengunjung di kafe ini, membuat pikiranku sedikit mandek. Mungkin asupan dopamin dari Instagram, Tiktok, atau Twitter bisa sedikit membantu. …

HYMENOPUS Read More »

Rencana Minah Pergi dari Rumah

Oleh: Daruzarmedian Malam itu, si bocah bernama Lupit bermimpi bapaknya dimangsa hewan dan dari situlah rencana Minah, emak si bocah, pergi dari rumah benar-benar ia tuntaskan setelah bertahun-tahun menderita sebagai perempuan. Kau akan tahu alasan kenapa mimpi seorang bocah sampai membuat seseorang minggat dari rumah kalau kau menyimak cerita ini sampai akhir. Ya, malam itu …

Rencana Minah Pergi dari Rumah Read More »

SAMBEKALA

Oleh: Fihma Haninda Shouma             Pancaran sambekala membersamai langkahmu yang cukup tergesa. Sesampainya pada teras rumah, gemerincing lonceng riuh terdengar. Nafasmu tersengal, segera masuk ke dalam rumah dan bergegas mengunci pintu, yang berderit ketika kau menariknya. Sedikit kau intip suasana dari jendela. Jingga yang selalu kau nanti, kini adalah petaka. ***             Raut mukamu nampak tak tenang …

SAMBEKALA Read More »

Men Putung: Mata Dibalas Mata, Nyawa Dibalas Nyawa

Oleh: Dewi Ayu Putri Diah Pramesti “Sa … kit ….” Rintihan seorang perempuan berumur seperempat abad terdengar di sebuah kamar indekos kecil berukuran 3×3. Perempuan itu meringkuk di ranjang kecilnya sembari memegangi perutnya yang terasa seperti diremas dengan sangat hebat, dan semakin lama, semakin terasa sakit. Perempuan itu mencoba bangun dari ranjangnya untuk keluar meminta pertolongan. …

Men Putung: Mata Dibalas Mata, Nyawa Dibalas Nyawa Read More »

Scroll to Top
× Hubungi kami