puisi

Siraman

Oleh: Eko Setyawan dibanjurlah seluruh tubuhmu disertai rapalan doa dari bibir ibumu. ia ikhlas dan kau harus dilepas. kau dan peminangmu disandingkan. lantas dibasuh air setaman. dari dalam klenthing yang disiapkan, di dalamnya, dicampur segala kembang rupa warna. mangir untuk awet muda. pandan untuk aroma. daun kemuning pelengkapnya. dibasuhlah kau dan peminangmu. disediakan pula sajen …

Siraman Read More »

Mengenang Peristiwa Hutan disebuah Meja Makan

Karya: Ibrahim Rasyid Zamzami sebuah hutan kayu ditebang sembarang. jadi lauk-pauk di meja makan. kulit kayu jadi piring, entok dan ayam jadi daging, meluncur ke perut genting selepas doa-doa dihanyutkan. ayah menurunkan hujan di sebuah gelas. memadamkan lahan tenggorokan yang terbakar kuah sayur nangka yang pedas. ranting tangan ibu nyaris patah. ranting yang lapuk dipecut …

Mengenang Peristiwa Hutan disebuah Meja Makan Read More »

Latihan Membaca Aku

Karya: Angga Wiwaha buku membuka aku membaca waktu lembar-lembar tubuhku penuh kata yang ditorehkan pegal dan linupenuh kaya yang selalu diakhiri “semoga saja” berlinang aksara jatuh dari mataku mata rindu sudah halaman berapa perjalananmu? sepertinya tebal sekali jika lelah, rehatlah di antara catatan kaki yang rapi dan sepi kau perlu istirahat agar hidupmu kembali ditulis …

Latihan Membaca Aku Read More »

Memberkati Rindu

Oleh: Ian Hasan kau mengajakku bercinta malam ini mengupas sesal yang kita panen dari pandemi ibu adalah kampung halaman, katamu tak lekang memanggil nama anak-anaknya sedang aku masih telaten merawat fobia “kita kan belum vaksin?” sergahku mengatasi dilema hingga aku tergesa-gesa memotong senja suatu ketika lalu mengawetkannya ke dalam tabung oksigen yang tiba-tiba langka “kembalikan …

Memberkati Rindu Read More »

Menikahi Batu dalam Amuk Ombak

Karya: Adenar Dirham Di puncak Arjuno menuju Bumiaji mendung menggulung kampung. Malam menuba siang hari demi hari serupa petang membayang uban memanjang mengantar ke pembaringan. Malang-Kediri sepanjang jalan kita temukan tumpukan jasad bertumbukan dikutuk menjelma batu. Malang-Jombang kami telah menemukanmu di antara pohon kenangan juga detak tanah. Daratan mendirikan barak, barak-barak digulung ombak. Di punggung …

Menikahi Batu dalam Amuk Ombak Read More »

Kali Gung

Karya: Kurnia Effendi Ia disebut sungai yang memiliki perangai Mengasuhku sedari kecil tanpa kurasakan ada yang ganjil. Berpisah selagi tubuhku basah dan kukenang serupa bayang-bayang Sekali waktu arusnya membawa sepotong rumah, lalu kami bilang: ia marah. Sesudah hujan dan seluruh gaduh reda, datanglah ribuan batu-batu dari rahim bernama gunung Air terus mengalir menghanyutkan takdir ke …

Kali Gung Read More »

DI HADAPAN GUCI BAPAK

Gabriel Kristiawan Suhassatya Gubug kami warna berma kirmizi ; digelayuti sunyi dikelimuni sekomplotan duli yang bersenggama dengan kenya-kenya bunga kenanga. Di hadapan guci abu bapak             aku biarkan rambutku terurai – kudu mawarku menganga ; dekat tulang selangka             tempat bagi biji selasih adikku bersarang dalam diriku. Kulihat keluar jendela ; puan yang pergi sekian …

DI HADAPAN GUCI BAPAK Read More »

Rumah Kaca

Oleh: Evi Tsabita Aprillia Dahulu kala Hidup sebuah keluarga Bapak, ibu dan anak Tinggal di rumah kaca Pada hari yang cerah Nyanyian mengalun melalui pagar Meskipun cuaca tidak berubah Teriakan memilukan juga terdengar Mereka beradu Bagaikan raungan gagak sendu Menyakiti perasaan satu sama lain Menancapkan duri di hati masing-masing Keluarga itu bertahan Di rumah yang …

Rumah Kaca Read More »

Musim Lain Segera Datang

Karya: Putri M. A. Erline Semut-semut menghadiahkan kidung pada cangkul-cangkul mati, pada kawat lampu pada resah yang terus merambat. Nenek bilang ini musim kerontang air pergi mencari muara di langit ketujuh. Nenek bilang gulungan air akan datang saat bumi semakin kusut. Aku pun mendengkur mencari akal yang tertidur menggali-gali beras dan benih yang terkubur di balik caping, …

Musim Lain Segera Datang Read More »

Scroll to Top
× Hubungi kami