puisi

Di Bukit Tursina

Oleh: Ilham Nuryadi Akbar Di hadapan bulir zikirmu, Bu. telah kubacakan sirah nabawi, Amul Huzni. Di seluruh langit malam aku bukanlah rasul yang bermuara pada ukhrawi melainkan pengembara yang berkali-kali memetik senar qanun sumbang seribu nada yatim. Tepat di hari akbar, orang-orang sujud begitu runcing, Bu merapal perginya bulan Ramadhan menabur kembang di pusara bertasbih …

Di Bukit Tursina Read More »

Membicarakan Bentuk-Bentuk Kesedihan

Oleh: Khalil Satta Elman      misal kita meminjam luka yerusalem untuk membuka percakapan tentang kesedihan  sebelum kau berujar, gerimis ini adalah kematianku. sebab tak ada luka yang lebih nganga daripada itu. hari berkabung yang diciptakan dari ledakan-ledakan mesiu membuat kita tau, bahwa kesedihan adalah inti dendam masa lalu. senyum yang mengabu di antara reruntuhan …

Membicarakan Bentuk-Bentuk Kesedihan Read More »

MEMBACA SAJAK AIR MATA YANG TERPAHAT DI SEPANJANG JAZIRAH DUKA

Oleh: Devy Rianita Hanifah |1| Pada mulanya riuh, aku membacamu dari setumpuk muram di wajah-wajah berita yang sembab—menumpahkan warta tangis derita      di sepanjang jazirah duka      beraroma getir sungkawa.  “Sebab, hari ini (dan yang lalu) darah telah mewarna di genangan air mata.” Seperti sajak nan remuk—t             …

MEMBACA SAJAK AIR MATA YANG TERPAHAT DI SEPANJANG JAZIRAH DUKA Read More »

KUPU-KUPU DALAM PERANG

Oleh: Darwanto gadis kecil di bawah reruntuhan, merindukan gurih rempah dan wangi kemangi, berisik pada debu-debu berbisik lalu-lalang wajah ibu, aroma mesiu dan kapulaga menyatu dalam bayangan kuah santan, harum kayu manis dalam kulit-kulit tangis, nyanyian pedas pala yang terus dipanen dari butir-butir kepala, suara renyah lara ibu, ibu, ibu, daging mana yang mereka panggang …

KUPU-KUPU DALAM PERANG Read More »

Tirakat Benda-Benda

Oleh: Ahmad Fawa'id jauh sebelum tanah Jogja kau sentuh, arasy barangkali telah menakhlik jiwamu jadi napas ikan dan denyut pohon. bersama gerobak dan segenggam lidi yang diikat cinta kepada bumi, tanpa keluh kau bersihkan  halaman selokan jalanan dari dendam benda-benda.  serupa kukuh gunung kau tampik rengkuh hangat selembar sarung dan lengking panggilan kitab kuning tiap menjelang …

Tirakat Benda-Benda Read More »

 annuqayah

Oleh: Badruz Zaman hari menulis tentang dirinya yang tumbuh di tanah ini. tentang hati yang subur oleh doa-doa, tentang jiwa yang abdi pada nasib dalam mimpi-mimpi yang baka. mula-mula, di sinilah rimbun ilalang yang konon angker, temaram nurani yang gelap, listrik yang tak sampai, sebab dunia masih di tangan gulita. entah tuhan berencana apa, tibalah …

 annuqayah Read More »

Kaki Blandar dan Nini Srimpet

Oleh: Ade Kurniawan 1. Kaki Blandar Bila kehendak-Mu menjadikanku seperti ini, Gusti, aku tak akan menuntut-Mu apa-apa selain satu nyawa manusia putus asa setiap rabu wekasan tiba. Tubuhku kaku dalam balutan plitur tua serta menyangga usuk agar tak jatuh termakan usia rapuh. Ketika aku dilahirkan, Slametan digelar, ingkung, menyan, dupa disuguhkan. Orang-orang menetakkan emas picis di …

Kaki Blandar dan Nini Srimpet Read More »

 Soerabaja

Oleh: Muhammad Gibrant Aryoseno Singkatnya, tak pernah bisa kulupa keterasinganmu itu— mutiara di jejal samudra. Gelembung-gelembung niskala berwarna kecokelatan yang sampai pada corak putih di Tanjung Perak tatkala rombongan Britania Mallaby bergema—sajak-sorai kedatangan. Di ranjang ini, aku tanggalkan pakaianmu, para meneer pun mulai melucuti Nippon; gejolak revolusi membawaku pulang pada ceruk tubuhmu seperti para meneer yang bersarang di …

 Soerabaja Read More »

Scroll to Top
× Hubungi kami