Desy Gamelina
Ingin dan Anganku
Kemarin ku ukir egoku pada pualam.
Sembari menyereput kopi pahit dikala langit senja memerah
dan meneteskan bulir-bulir airnya yang jatuh menghunjam tanah
Lalu kau datang,
bak pelangi yang hadir dikala hujan reda
menanggalkan semua kisah suram yang menghiasi masa lalu.
Semilir angin berhembus sepoi-sepoi
Denyar nadi meruat tak karuan
Mengingat kenangan 19 hari
Merajut kisah-kisah sederhana .
Meski tak bertatapan, meski tak bertemu
Namun sisa-sisa kenangan membekas
Menyambangi jauh menelisik rasa
Yaa..
Ada rasa yang terselip dibalik dada
Rasa yang mampu meyamarkan jiwa merana
Namun pijak dahaga memelas,
Karena mungkin kau adalah pelangi
Kau indah dan membuat bahagia
Tapi semua itu hanyalah semu,
Karena kau akan pergi ketika bias cahaya tlah usai menjalaskan tugasnya.
Inginku kau tak pergi,
Tapi, aku bisa apa?
Aku terlalu fana untuk menuntut yang kuasa.
Inginku melawan alam,
Tapi, aku bisa apa?
Aku hanyalah manusia biasa yang tak punya kekuatan supranatural.
Kini, ku berdiri pada fatarmogana
Sedang menunggu hadirmu,
Sembari mempelajari pedoman masa lalu
Hingga bisa merakit kisah masa kini dan nanti.
Sampai pagi menyongsong,
Menyulam kembali sobekan hati
Menabur kasih sepanjang waktu.
Selamat datang,
Atau mungkinkah selamat tinggal?
Nunukan, 14 Mei 2020
Gamel