blog

Achmad Raidi

Puisi 05 Jan 2025

HIKAYAT LUKA RADEN SIDOPEKSO

 

Sumur tua di samping alun-alun kota

tampak sepi di pertengahan malam

hanya wangi tubuhmu mengguyur

rimbun pepohonan

dan tembok luka

seperti hujan yang menumbuhkan

kelopak bunga

 

Ada patahan hati bergelimpangan di sudut-sudut sunyi

gemetaran memukul malam

bayang-bayangmu tak henti-hentinya berkelebat

terperangkap di mataku

___Kalau bukan karena engkau Wahai Sri Tanjung

tak mungkin aku berlumuran airmata___

dan perihnya darah mengalir tepat di pemandianmu

menyulutkan kepedihan, 

 

Serumpun rindu serunpun hujan di mataku

mengalir kecemasan menderas di dadaku

___Aku Raden Sidopekso akan terus mengejarmu

hingga kerikil-kerikil menumpuk menjadi hotel-hotel

di pinggir-pinggir pantai___

meski kau menceburkan diri di telaga lalu mewangi

aku akan tetap menatapmu tanpa kutukan.

 

 

 

Boom Banyuwangi, 18 Desember 2024  

Baca Lebih Banyak

Puisi

blog

Rosalia S. Omega Pitaloka

Kelahiran Peta Kematian

Puisi

blog

Darwanto

Ode Hutan Tropis

Puisi

blog

Fisabella Ayuning Putri Utami

Memeluk Dermaga

Puisi

blog

Ade Kurniawan

Sketsa Kematian Bapak

Puisi

blog

Keisha Hendrikchan

Hujan

Puisi

blog

Safinah Zahroh

Tetesan Sungai ‘Adn

Puisi

blog

Eva Listia

Kota Ibu

Puisi

blog

Salwa Maulida

PARASIT

Puisi

blog

Mutia Nasution

Corona Masih Jauh

Puisi

blog

Ratih Mukhtar

Kebahagiaan di Ruang Guru