blog

Fani Yudistira

Puisi 05 Jan 2025

Mursal


sebermula adalah laut. naik ke langit

jadi awan mendung. remaja putih pergi ke kota

bertemu hidup seutuhnya. asing dari segala

yang pernah menyebut namanya

 

hujan jatuh di kota itu. hinggap di jalan raya

diam di kepalanya. ia baru saja membunuh

orang lain dalam dirinya. orang baik yang mati muda

hujan membasahi mayat lelaki itu. menguburnya dalam dekapan beku

 

ia rayakan kematian itu dengan pesta

meneguk berbotol-botol vodka dan cinta

jelajahi malam dengan mabuk paling panjang

ia bermalam di tubuh wanita. wanita bergumam,

“tubuhmu warna-warni sekali.” ia menyadari dirinya kini

 

ini pesta kesekian. ia teguk botol ketiga

air di botol tersedu. wajah ayah dan ibu tenggelam di botol itu

minta maaf dan tolong padanya

“sepertinya aku terlalu teler malam ini.”

 

nyaring suara azan membangunkannya

dari pesta. ia ketakutan. mencari sumber

air di segala penjuru kota. naas, tak ada

air wudu enggan maujud di hadapannya

matanya menangis. ia pun wudhu dengan

air mata. sial! air matanya tidak suci dan menyucikan

 

ia jatuh, lebam, dan biru

di bawah lampu merah

semua kendaraan pulang ke rumah

jalan itu sunyi. ia sendiri

 

ada yang bersuara di hatinya

menimang pulang dan ninabobo damai

“Aku tidak membencimu dan tidak pula meninggalkanmu sendiri1.”

 

hujan di kepalanya meledak. ia mandi hujan

air hujan membersihkan tubuhnya. membawa kotorannya luruh ke selokan

di selokan itu, kotorannya bertemu dengan sampah, najis, dan limbah

air terus membawa mereka berjalan. melewati aliran pembuangan kota

mengikuti sungai yang amat panjang airnya. kembali ke laut sebagai

sedia kala; suci

 

1Al-Qur’an, surah Ad-Dhuha, ayat 3

Baca Lebih Banyak

Puisi

blog

Rosalia S. Omega Pitaloka

Kelahiran Peta Kematian

Puisi

blog

Darwanto

Ode Hutan Tropis

Puisi

blog

Fisabella Ayuning Putri Utami

Memeluk Dermaga

Puisi

blog

Ade Kurniawan

Sketsa Kematian Bapak

Puisi

blog

Keisha Hendrikchan

Hujan

Puisi

blog

Safinah Zahroh

Tetesan Sungai ‘Adn

Puisi

blog

Eva Listia

Kota Ibu

Puisi

blog

Salwa Maulida

PARASIT

Puisi

blog

Mutia Nasution

Corona Masih Jauh

Puisi

blog

Ratih Mukhtar

Kebahagiaan di Ruang Guru