blog

Ubaidillah Annasiqie

Puisi 05 Jan 2025

Parafrasa Reruntuhan   

 

     : Al Nakba 2/2024

mengunjungi puing-puing masjid dan gereja, kesedihan menghentak dada

masa depan tanpa dentuman  meriam tertulis di langit lazuardi, barangkali

dengan bibir gemetar dan tangan sedingin kapak  Ibrahim, kau berkata

: Palestina adalah kitab suci yang sobek di halaman pertama. 

tanpa kusadari, airmata telah menciptakan sungai-sungai yang mengalir ke dadamu

 

di antara Ramallah dan Gaza, maut seperti manik-manik yang lepas

dari tasbih pendoa yang menolak berhenti berputar. udara bergetar. tanah kami bergetar

kupu-kupu dari besi menurunkan hujan api di kota kami siang-malam

jerit dan tangisan mengepung kesunyian sepanjang ledakan-ledakan

luka peluru membaluri abad-abad yang lewat, juga masa yang akan datang

 

kami tak punya peluang menulis sejarah baru. waktu hanyalah sekadar halaman buku

untuk  mencatat nama-nama saudara kami yang terkubur di balik reruntuhan

berapakah usia dendam yang terpelihara rapi di kota seberang?

sampai kami menanggung kesedihan dan sejumlah dentum panjang

 

barangkali ini surga yang lain. di antara Laut Tengah dan Sungai Yordan

di antara puing-puing masjid dan gereja, kami kecup Palestina sepenuh jiwa

walau tak kami temukan matahari anggun atau bulan menggairahkan, di atap kamp

dan dengan kepalan tangan menahan dingin malam, kami hanya mampu berkata

: tuhan tak pernah mengedipkan mata dan kuasa mendengar tangis dunia yang merah padam

 

Studio Langitan, Desember 2024

Baca Lebih Banyak

Puisi

blog

Rosalia S. Omega Pitaloka

Kelahiran Peta Kematian

Puisi

blog

Darwanto

Ode Hutan Tropis

Puisi

blog

Fisabella Ayuning Putri Utami

Memeluk Dermaga

Puisi

blog

Ade Kurniawan

Sketsa Kematian Bapak

Puisi

blog

Keisha Hendrikchan

Hujan

Puisi

blog

Safinah Zahroh

Tetesan Sungai ‘Adn

Puisi

blog

Eva Listia

Kota Ibu

Puisi

blog

Salwa Maulida

PARASIT

Puisi

blog

Mutia Nasution

Corona Masih Jauh

Puisi

blog

Ratih Mukhtar

Kebahagiaan di Ruang Guru