Arif Billah
:Untuk Mbah Jo
Bapak menggali cekung tulang rusuknya sendiri
membenamkan setangkup semesta dalam dada
berharap doa tumbuh rimbun di sepetak kebun
berbuahlah nyata putra dengan mata menyala
agar saat gulita tiba, bapak
tak sendiri lagi di gubuknya
kemarau menjerang tubuh tua bapak
dengan urat menyemburat, bapak masih kuat
mencangkuli retak tanah leluhur
yang tak dijamah sungai bahkan lumpur
agar terus gembur, maka bapak menimba asa
dari sumur kosong dia melihat
udara kering menerkam putranya
beringas memangsa mimpi dari pangkuannya
gulita kembali datang
bapak mengecup rembulan
dengan bibir yang telanjang
tanpa nyala mata putranya.
28/02/2023