Megaremmeng
Daviatul Umam
naiklah tubuhmu
ke pungkur kuda putih
bersayap rekah melati
mengepak, mengawang
memapas gelegar badai
memapah pitutur adirasa
serta aji-aji para pitarah
guruh kapal musuh
kian terang dan garang
membelah gemawan
memangkas langkisau
semakin dekat
mata dempo awang
meluncurkan panah api
perang menoreh darah
di dinding antariksa
dari kepak kuda putihmu
kilat-kilat berlesatan
lalu cemeti wasiat itu
kau ayunkan berkali-kali
segusar siung halilintar
menerkam lambung kapal
abu dan puing-puing
berjatuhan, berjatuhan
seperti huruf-huruf
yang menuliskan sendiri
perjalanannya
2023