Memoar Pilu Puan

Gilang Ihsan N

 

Harkat yang terbangun dalam kejayaanmu, Puan,

perlahan runtuh menghambur nestapa

kau bersimpuh pada ngarai dukana, merana.

Eloknya puncak Broghol dengan halus mencair, menghapus martabat suci 

yang selama ini bersemayam di atas tendasmu yang arif.

 

Angan – anganmu seolah ingin mengenal dirimu 

yang dulu dapat hidup langgas dengan menari penuh suka cita. 

Akan tetapi, langgammu kian terbata – bata sebab mereka mendekapmu 

hingga surutlah senyum itu terbalut kelam cadar menutupi lapangnya bentala.

 

Kau terasing dalam rumahmu, terasing pula jiwamu.

Kau rasakan sesak hendak dekat dengan ajal 

yang memelukmu lembut dalam tangis penuh iba.

 

Yogyakarta, 26 Oktober 2022.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami