oleh: Dzikron Rachmadi
jauh dari Mataram telusur tuju timur, tebaran lembayung mencumbu lelangit Jawa
‘brang wetan’, hingga ufuk melahirkan fajar…
/Telatah subur nan masyhur
Di rerimbun kebun tembakau
kausematkan cium pada harum
Menyadurkan kronika babad kisah lama
: adorasi bermimis darah-bertangis darah.
/Perihal sejarah dan derita
Sedulang demi sedulang kaukisahkan
derita dan perjuangan rakyatmu
: wong Blambangan.
Pendar dupa sementara menyelimut-halimun timur Jawa : bentala Tapal Kuda…
/Sebermula VOC terpikat tanah harapan rakyat Blambangan
Gelanggang tak ubahnya lingkaran siang bersabung malam
VOC; politik candu- menyulut kobar Puputan Bayu
Pawana mengarak menerpa netra magenta wungu
meraut geringsing pedar hati di musim api.
Wangsa pengabdi patih, trah putri Mengwi-Bali :
‘Pangeran Wong Agung Wilis’, membawahi langsung
perlawanan rakyat Blambangan. Seketika…
/Timang-ayun gaman membuai panas perih pergolakan
Laskar-laskar pribumi membara-puaka rimba-alas wingit,
sebab jisim menolak darah tumpah sonder makna sengit
Seiring akhirnya… kematian semakin memikat meminang nyawa,
/Setiba akhirnya
Jasad bumi tertanam jasad bunga,
relung langit tertanam nyawa-nyawa
Hangus darah, hangus rumah, hangus ladang
tanah-tanah memerah berpagar nisan-nisan.
Betapa sukma telah berpayung doa-doa, laksana moksa raga dalam pusara…
/Perihal duka dan kesetiaan
“Dahulu, di kebun tembakau ini,
ibu kerap mengeram erat mungil tanganku,
seraya berkisah tentang kesetiaan :
‘Pangeran Jagapati’, sang mantri-muka, teguh bertahan
meski ‘Pangeran Wilis’ mengeram duka di pengasingan.”
—tuturmu…
Juga kisah kesetiaan rakyat Blambangan,
meski gaman-gaman tersempadan tak sepadan,
walakin, berangas-juangnya disebut-sebut sebagai titisan
sang mandraguna Blambangan : ‘Raja Minak Jinggo’.
Lantas, pantus jiwa mendaras selaras gending laras slendro…
/Pungkasan janturan
Kami telah menghidu wewangi darah perlawanan; mengenang
adorasi rakyat Blambangan merengkuh tanah kearifan.
Di benak tembakau memoar itu menguar memugar jiwa,
harum perjuangan menitis harum tembakau, menjelma
: kearifan masyhur di telatah Jawa ‘brang wetan’.
Juga kami… menolak penjajahan…!
Mojokutho, 2021