Oleh: ADNAN GUNTUR
di dasar jurang, lenganku terlepas menuju jagat raya, ada sebutir pasir dari pecahan meteor
muncul melalui indra pendengaranku, menyaring bahasa dalam sedotan plastik, hilang dan meledak membuat pagi menjadi selalu gelap
kupandang sekitar melalui dirimu, meliuk-liuk ke puncak tertinggi pegunungan, mencabuti bulu-bulu putih, dan malaikat seperti mengenaliku, menamai jendela dan hantu-hantu
memiliki hasrat yang paling khusyuk, ada sarang kutu menggerogoti sajadah, seperti pusat bayanganku yang dulu memasuki cermin, dan aku tau
semakin dalam, matahari mengikat jantungku, merekam beragam cerita melalui lintasan angkasa raya dirimu
tak ada langit-langit, sepasang layang-layang melahirkan kupu-kupu dalam bulan yang menyelundup, menjentikan dewa-dewa, kesedihan, hadir dalam peristiwa dan kutukan-kutukan memisahkanmu semakin jauh–
pada ingatan yang ke dua puluh sembilan; aku semakin jauh, dan dunia meramu musim dalam jangkauan virus berkabut
Ciamis, 2020