Karya: Putri M. A. Erline
Semut-semut menghadiahkan kidung
pada cangkul-cangkul mati, pada kawat lampu
pada resah yang terus merambat.
Nenek bilang ini musim kerontang
air pergi mencari muara di langit ketujuh.
Nenek bilang gulungan air akan datang
saat bumi semakin kusut. Aku pun mendengkur
mencari akal yang tertidur
menggali-gali beras dan benih yang terkubur
di balik caping, rompi dan dasi.
Dalam sisa-sisa rumput aku pun terjaga
mengawasi gulma dan anak-anak tangga
karena kelak musim lain terlalu cepat datang
dari wajah-wajah ibu
yang memakan rasa lapar
milik anak cucunya.