Pengumuman Pemenang
Lomba Menulis Puisi Nasional 2024

 

Funmin ucapkan terima kasih kepada peserta Lomba Menulis Puisi Nasional 2024 yang telah mengirimkan karya terbaiknya. Selamat bagi para pemenang dan finalis 200 puisi terbaik. Bagi Funners yang belum menjadi juara, tetaplah berkarya dan tetap semangat untuk mengembangkan kemampuan menulis. Hari esok masih ada bagi Funners untuk terus belajar dan berkembang. Funmin percaya, kita semua akan dapat mencapai hasil yang terbaik.

Kepada pemenang, akan dihubungi langsung oleh Kak Anisa melalui nomor +62 857-4957-0828. Harap berhati-hati apabila dihubungi oleh nomor tidak dikenal mengatasnamakan Fun Bahasa untuk menghindari penipuan.

Fasilitas lomba akan mulai dikirim pada tanggal 06 Januari 2025 melalui alamat surel masing-masing. Apabila tidak ada di kotak masuk, segera periksa ke seluruh folder, termasuk di folder spam. Jika masih belum ada, bisa langsung segera hubungi narahubung, ya.

Salam literasi,

Fun Bahasa

 

CATATAN PENJURIAN

1.    Yusril Ihza F. A.

Peserta kali ini kerap mengolah topik tentang Ibu dan religiusitas kristiani (ditandai dengan banyak diksi yang merujuk pada natal, salib, dan lain sebagainya). Ibu sebagai sosok perempuan digambarkan begitu mulia, bahkan ada irisan Ibu dengan Bunda Maria hampir lekat.

Dalam benak saya, barangkali momen Natal dan Hari Ibu juga berdekatan, sehingga peserta menangkap momen itu sebagai sesuatu yang penting untuk dicatat dalam suatu tulisan, khususnya dalam bentuk puisi. Namun sayangnya, Ibu ditulis begitu utopis, kurang realistis, sehingga terkesan seolah ingin meninggikan sosok Ibu tetapi melupakan proses riset. Maksudnya, Ibu digambarkan di awang-awang, seolah Ibu adalah sosok yang transenden, padahal kita tahu bahwa Ibu juga sosok manusia yang berdampingan dengan kita.

Oleh sebab itu, penyair harus memahami betul mana momentum sesaat, mana peristiwa, mana tokoh dalam puisi, dan mana topik yang menarik untuk ditulis dalam suatu karya.

 

2.    Nanda Alifya Rahmah

Pada lomba kali ini muncul tren tematik baru selain yang menyoal cerita lawasan atau tradisi. Dua di antaranya adalah ibu dan kritik sosial-politik. Tren ini memberi warna yang berbeda dibanding topik-topik yang sudah kerap muncul pada ajang lomba Funbahasa.

Relasi kemanusiaan yang bisa dibaca dan diresapi tampak konkret dan dekat. Meski demikian, dalam penjurian, sayangnya, belum ada puisi tersebut yang dinilai cukup tajam dalam segi teknik dan gagasan. Saya pikir penggarapan tematik lain, yang berpijak pada relasi antarpersona, bisa lebih banyak peminat. Ada banyak hubungan antarmanusia yang problematik. Namun, penyair mesti konsisten bahwa pertaruhan puisi bukan hanya pada persona liriknya.

Selamat kepada para pemenang. Puisi-puisi yang terjaring dalam 10 besar ini dinilai unggul dalam hal aspek bahasa dan gagasan dibanding puisi-puisi lain. Saya menantikan pengalaman membaca puisi-puisi peserta lomba Funbahasa berikutnya.

No Nama Judul Karya Peringkat
1 Dimarifa Dy Kabar-Kabar dari Kota Kami Juara 1
2 Mudri Aku Ingin Tahu Seberapa Bisa Aku Melepaskan Hubbud Dunya Juara 2
3 Imam Khoironi Calendae Juara 3
4 Ubaidillah Annasiqie Parafrasa Reruntuhan Juara Favorit
5 Robi Hidayat Fumie di Tanah Kubur Juara Favorit
6 Firdays Royhillatul Hamzah Membaca Resep Rindu Juara Favorit
7 Novia Rika Perwitasari Pesta Raya Finalis 10 Puisi Terbaik
8 Arief Syaifulloh Tajali Mahkota Perak Finalis 10 Puisi Terbaik
9 Fani Yudistira Mursal Finalis 10 Puisi Terbaik
10 Achmad Raidi Hikayat Luka Raden Sidopekso Finalis 10 Puisi Terbaik
11 Michael Djayadi Tarot Finalis 20 Puisi Terbaik
12 Robi Hidayat Hajar dan Bahasa Padang Pasir Finalis 20 Puisi Terbaik
13 Mudri Mencari Surga Dalam Desiderium Finalis 20 Puisi Terbaik
14 Anindita Buyung Pribadi Mengembarai Rumus-Rumus Rumit di Kepalamu Finalis 20 Puisi Terbaik
15 Lilis Ambarwati Opera Kosong Finalis 20 Puisi Terbaik
16 Pasya Alfalaqi Sepertinya Aku Hidup Terlalu Lama Finalis 20 Puisi Terbaik
17 Mudri Kapan Puisi Ditulis Lagi? Finalis 20 Puisi Terbaik
18 Syalmiah, S.Pd. Dari Ayat-Ayat Cinta Ke Hati yang Jatuh Finalis 20 Puisi Terbaik
19 Robi Hidayat Tulang, Angin, dan Andes yang Lapar Finalis 20 Puisi Terbaik
20 Tsamrotul Labiq Nazal A. Hakim Di Penghujung Warsa Finalis 20 Puisi Terbaik
21 Vania Kharizma Satriawan Balada Pareumeun Obor Finalis 30 Puisi Terbaik
22 Zahra Agustin Riwayat Bapak Sungai Finalis 30 Puisi Terbaik
23 Muh. Nasrul Evendi Ritual Pagi Finalis 30 Puisi Terbaik
24 Debora Zebua Pada Tanah yang Kutapaki Finalis 30 Puisi Terbaik
25 Firman Alfarizi Putra Mencium Ketiak Ibu yang Basah Finalis 30 Puisi Terbaik
26 Galih Agus Santoso Pulang Ke Rumah Air Finalis 30 Puisi Terbaik
27 Isroha Lubis Topi Tua dan Peluh Ibu Finalis 30 Puisi Terbaik
28 Jemi Batin Tikal Di Luar Benteng Finalis 30 Puisi Terbaik
29 Galih Agus Santoso Wisuda Mesin Mesin Wisuda Finalis 30 Puisi Terbaik
30 Karunia Sylviany Sambas Sang Pelaju dan Pengeja Jalan yang Sungguh Terlalu Finalis 30 Puisi Terbaik
31 Kharisma Putriana Wardani Agama Perahu Finalis 50 Puisi Terbaik
32 Michael Djayadi Parabel Paralel Finalis 50 Puisi Terbaik
33 Muhammad Fikram Pratama Legiun Gula Finalis 50 Puisi Terbaik
34 Muhammad Ridwan Tri Wibowo Kita Semua Adalah Arkeolog Finalis 50 Puisi Terbaik
35 Novia Rika Perwitasari Pernikahan Menuju Kematian Finalis 50 Puisi Terbaik
36 Novita Sari Jadwal Ibu Dicintai Finalis 50 Puisi Terbaik
37 Nur Cholish Majid Dialog Bayangan Finalis 50 Puisi Terbaik
38 Paramitha Dewi Perisai Kematian Ratu Finalis 50 Puisi Terbaik
39 Riska Ayu Putri Ziarah di Kuburan Cahaya Finalis 50 Puisi Terbaik
40 Shofi Bilillah Badai Perlawanan Finalis 50 Puisi Terbaik
41 Dolinius Ladon Maria Kekasihku di Sepanjang Musim Finalis 50 Puisi Terbaik
42 Fika Ar-Rizqi Naf'ihima Anak Gadis dan Guci Abu Finalis 50 Puisi Terbaik
43 I Gede Bagus Sastrawan Darma Putra Rumah Mana yang Ibu Tanam Kembali Finalis 50 Puisi Terbaik
44 Imam Khoironi Gangsa(L)R Finalis 50 Puisi Terbaik
45 Lukmanandi Harliawan Yanti Menunggu Taksi Finalis 50 Puisi Terbaik
46 Muhammad Agil Marwan Rahman Apakah Langit Menungguku Berhenti Bertanya? Finalis 50 Puisi Terbaik
47 Muhammad Ridwan Tri Wibowo Kesedihan Adalah Ikan-Ikan yang Berwajah Muram Finalis 50 Puisi Terbaik
48 Novia Rika Perwitasari Pengantin Muda Finalis 50 Puisi Terbaik
49 Wahyu Dwi Sukma Mahdi Kentrung Wasiat Bapak Finalis 50 Puisi Terbaik
50 Eloisa Graciela Perempuan dan 86,400 Detik Miliknya Finalis 50 Puisi Terbaik
51 Nia Emilia Eka Fatmah Gaun Putih dan Hujan Finalis 100 Puisi Terbaik
52 A. Rayhani Tenriuji Anak Kedua, Sang Penengah Finalis 100 Puisi Terbaik
53 Latisha Asharani Burung Hitam Finalis 100 Puisi Terbaik
54 Yudha Dwi Syahputra Kepada Angkara Finalis 100 Puisi Terbaik
55 Nurul Kifani Putri Meriwayatkan Suaka Kehilangan Rusuk Finalis 100 Puisi Terbaik
56 Arief Syaifulloh Elegi Renjana Finalis 100 Puisi Terbaik
57 Annisa Mudrika Kucing Hitam Finalis 100 Puisi Terbaik
58 Duen Sant Duary Ginting Gunung Membisu Finalis 100 Puisi Terbaik
59 Khoerunnisa Tanda-Tanda Orang Munafik Finalis 100 Puisi Terbaik
60 Siti Munawara Cerita Wanita Finalis 100 Puisi Terbaik
61 Fatima Muliani Azahra Ibu yang Terbiasa Berdansa dengan Takdir Finalis 100 Puisi Terbaik
62 Luqi Luqman Rizki Tuan dan Recahan Finalis 100 Puisi Terbaik
63 Uyi Khodariah Mengiris Bawang Finalis 100 Puisi Terbaik
64 Anisa Sabilatul Muawanah Asrar Kama Finalis 100 Puisi Terbaik
65 Desy Rachmawati Mawar dan Lara Finalis 100 Puisi Terbaik
66 Hanunah Dina Sakinah Bangsal RS Finalis 100 Puisi Terbaik
67 Erwin Faisal Pujio Reinkarnasi Finalis 100 Puisi Terbaik
68 Jauhi Rotuz Zahro Si Mata Teduh Finalis 100 Puisi Terbaik
69 Mira Ramadhani Nurjayanti Nasoetion Jejeran Basah Jadi Masalah Finalis 100 Puisi Terbaik
70 Muhammad Usamah Rasyidi Bambu Finalis 100 Puisi Terbaik
71 Rehan Eka Nurdiansyah Galau Jiwa Finalis 100 Puisi Terbaik
72 Rifki Rahim Sebuah Keputusan, Rakyat Kecil Terguncang Finalis 100 Puisi Terbaik
73 Silvya Inamora Si Jagoan Kecil Finalis 100 Puisi Terbaik
74 Widyastika Puspitasari Desember Itu Kamu Finalis 100 Puisi Terbaik
75 Zein Yudha Utama Musafir Fasik Finalis 100 Puisi Terbaik
76 Khaliz Rakhbar Hamadhani Prajurit di Medan Sunyi Finalis 100 Puisi Terbaik
77 Desy Rachmawati Persimpangan Tasbih dan Rosario Finalis 100 Puisi Terbaik
78 Nur Hafni Hasan Berkasih; Singkat Finalis 100 Puisi Terbaik
79 Nihrul Bahy Muhammad Matahari, Mahkota Berat di Kepala Finalis 100 Puisi Terbaik
80 Rani Ramdayani, St. Abang Cendol Belajar Bikin Puisi Finalis 100 Puisi Terbaik
81 Rofi Nurrohmah Pajak Rindu Finalis 100 Puisi Terbaik
82 Siti Nurjanah Elegi Nalar yang Tersesat Finalis 100 Puisi Terbaik
83 Mitha Fetrianti Magenta, Ekalaya, dan Simfoni Mozart yang Kubayangkan Sebagai Engkau Finalis 100 Puisi Terbaik
84 Widyastika Puspitasari Perjalanan Sang Pualam Finalis 100 Puisi Terbaik
85 Ariyani Pembaca Finalis 100 Puisi Terbaik
86 Nurul Fajriana Syam Pena yang Terluka Finalis 100 Puisi Terbaik
87 Nurul Mardyantini Mirip Dirimu Finalis 100 Puisi Terbaik
88 Atika Wulanda Dimaknainya Segala Entah Finalis 100 Puisi Terbaik
89 M. Abidzar Maulana Ghifari Bukan Amat Finalis 100 Puisi Terbaik
90 Debora Zebua Jejak Dalam Sunyi Finalis 100 Puisi Terbaik
91 Jamaliyah Firdaus Bahagia di Alam Raya Finalis 100 Puisi Terbaik
92 Diyan Indriani Kenangan Finalis 100 Puisi Terbaik
93 Rismayanti Jejak Rasa di Rumah Makan Padang Finalis 100 Puisi Terbaik
94 Ferawati Karam Binar Tepi Finalis 100 Puisi Terbaik
95 Frans Daniel Rajagukguk Jalan Singkat Itu Finalis 100 Puisi Terbaik
96 Nadita Putri Marsela Jalan dan Tujuan Finalis 100 Puisi Terbaik
97 Novila Nursyahbani Jawabannya Membingungkan, Tuhan Finalis 100 Puisi Terbaik
98 Ratna Wulandari Doa-Doa yang Tak Tenang Finalis 100 Puisi Terbaik
99 Rd Mei Matahari dan Panah di Jantungmu Finalis 100 Puisi Terbaik
100 Alpina Karliana Gubuk Reyot Finalis 100 Puisi Terbaik
101 Anisa Sabilatul Muawanah Renjana Anyelirku Finalis 200 Puisi Terbaik
102 Erny, S.P Papua Surga Tersembunyi Finalis 200 Puisi Terbaik
103 Fahrul Hidayat Pinggiran Pantura Finalis 200 Puisi Terbaik
104 Layyinatu Nashiha Menjala Air Mata: Potret Sang Ayah Finalis 200 Puisi Terbaik
105 Miftahul Arifin Pemuda Desa dengan Sejuta Harapan Finalis 200 Puisi Terbaik
106 Alfi Radhia Lilla Inikah Berkah Finalis 200 Puisi Terbaik
107 Herlisa Mariska Budi Kusumayanti Dalam Pelukan Sepi Finalis 200 Puisi Terbaik
108 Ahmad Faqih Sudut Kamar Finalis 200 Puisi Terbaik
109 Hafizh Al Fayyadh Hikmah Finalis 200 Puisi Terbaik
110 Elisabet Hana Kartika Lana Sarjana di Persimpangan Jalan Finalis 200 Puisi Terbaik
111 Keysa Olivia Ramadanti Rona Malu di Balik Kain Nusantara yang Hilang Finalis 200 Puisi Terbaik
112 Mizha Adil Liya Mental Tempe Finalis 200 Puisi Terbaik
113 Yunika Hadirmu Menghapus Laraku Finalis 200 Puisi Terbaik
114 Arief Syaifulloh Roman Karam Dalam Kelam Finalis 200 Puisi Terbaik
115 Lovefasya Annara Nataneila Nebula Malang dan Bintang yang Dianggapnya Rumah Finalis 200 Puisi Terbaik
116 Zulpa Lailathus Sa’adah Pelan-Pelan, dengan Keyakinan Finalis 200 Puisi Terbaik
117 Nico Pratama Ramadhan Sayembara Ikan Finalis 200 Puisi Terbaik
118 Rahmi Mustika Sajati Asmaraloka Finalis 200 Puisi Terbaik
119 Ria Saktriyana Jalan Pulang Finalis 200 Puisi Terbaik
120 Sri Budi Astuti Satu Senja Finalis 200 Puisi Terbaik
121 Christin Yunita Maulani Pada Akhirnya, Kita Semua Adalah Musim yang Berlalu Finalis 200 Puisi Terbaik
122 Dinda Citra Dewi Sejengkal Katanya Finalis 200 Puisi Terbaik
123 Ariel Arbian Jejak Bayang Finalis 200 Puisi Terbaik
124 Ayu Anjani Bayang-Bayang Cinta Fatamorgana Finalis 200 Puisi Terbaik
125 Canthika Kusumawardhani Meramu Jejak yang Hilang Finalis 200 Puisi Terbaik
126 Assalova Schissandra Zahra Duka yang Bernama Dirimu Finalis 200 Puisi Terbaik
127 Lika Afrilia Elegi Kelabu Neraka Finalis 200 Puisi Terbaik
128 Dinda Citra Dewi Bermalam di Thirty Tree Finalis 200 Puisi Terbaik
129 Maghfira Hatmaranti Rahmani Coretan Seorang Perawan di Ujung Nalar Finalis 200 Puisi Terbaik
130 Lilis Ambarwati Elegia Asap dan Debu Finalis 200 Puisi Terbaik
131 Mayang Anggraini Jerat Kenyamanan Finalis 200 Puisi Terbaik
132 Via Firdhayanti Ode Finalis 200 Puisi Terbaik
133 Dewinta Ayuning Zulfa, S.Pd. Sepucuk Surat untuk Indramayuku Finalis 200 Puisi Terbaik
134 Kayla Herdina Zahwa Sebuah Tanya Dalam Diam Finalis 200 Puisi Terbaik
135 Fani Yoga Pratama Lorong Terakhir Finalis 200 Puisi Terbaik
136 Mukhammad Yusril Muzakky Dukaku Abadi 2 Finalis 200 Puisi Terbaik
137 Septiar Priyatmo Jejak Cahaya di Mataku Finalis 200 Puisi Terbaik
138 Antonius Claudio Leta Completorium Finalis 200 Puisi Terbaik
139 Dewinta Ayuning Zulfa, S.Pd. Elegi Hati yang Abadi Finalis 200 Puisi Terbaik
140 Lika Afrilia Secangkir Peluh dari Bapak Finalis 200 Puisi Terbaik
141 Arif Ubaydillah Gadis Mulia Finalis 200 Puisi Terbaik
142 Maghfira Hatmaranti Rahmani Ranjang, Hutang, Tembok, dan Harapan Finalis 200 Puisi Terbaik
143 Fasya Handry Perdana Doa yang Selalu Sama Finalis 200 Puisi Terbaik
144 Gabriela Bertaria Fasa Aku Ingin Menjadi Manusia Finalis 200 Puisi Terbaik
145 Gusti Qaulan Tsaqiila Rigor Mortis Finalis 200 Puisi Terbaik
146 Fitriyah Novyanty Sajak yang Kehilangan Tuan Finalis 200 Puisi Terbaik
147 Syalmiah, S.Pd. Luka di Tubuh Zaman Finalis 200 Puisi Terbaik
148 Ariesanti Arsa Nabila Tuan Aksa Finalis 200 Puisi Terbaik
149 Aqila Jihan Amira Parwati Di Tengah Riuh, Aku Tenggelam Sendiri Finalis 200 Puisi Terbaik
150 Mukhammad Yusril Muzakky Dukaku Abadi Finalis 200 Puisi Terbaik
151 Faiqotuz Zuhro Di Ujung Fajar Finalis 200 Puisi Terbaik
152 Antonius Claudio Leta Tibanya Pemimpi di Dotan Finalis 200 Puisi Terbaik
153 Kiki Ariawan, S.T., M.T. Belang Hitam dan Samaran Sang Harimau Finalis 200 Puisi Terbaik
154 Salamandara Prila Aulin Ingatan Pejuang Finalis 200 Puisi Terbaik
155 M. Azka Ulin Nuha Siklus Kehidupan Finalis 200 Puisi Terbaik
156 Cyrilla Edgina Anindya Putri Tak Ada Realitas, Maka Tak Ada Teater Finalis 200 Puisi Terbaik
157 Ekky Ariq Sulthon Tinta yang Bernafas Finalis 200 Puisi Terbaik
158 Azzahra Mubarak Langit Tak Pernah Berhenti Bernyanyi Finalis 200 Puisi Terbaik
159 Nurul Mardyantini Pendopo Finalis 200 Puisi Terbaik
160 Rustamin Sunardi Kekasihku Finalis 200 Puisi Terbaik
161 I Putu Agus Suwartama Rongga Penasaran Finalis 200 Puisi Terbaik
162 Afni Maulia Farhani Aku, Kamu, dan Renjana Finalis 200 Puisi Terbaik
163 Fatiya Auliya Abida Allah Selalu Memberikan Jalan Keluar Finalis 200 Puisi Terbaik
164 Frans Delutherman Fatoh S.Pd.K. Tetes Cinta di Lautan Luka Finalis 200 Puisi Terbaik
165 Siti Safira Aku Kalah, Aku Merindukanmu Finalis 200 Puisi Terbaik
166 Reski Aulia Aku, Kamu, dan Rindu yang Menyelinap Finalis 200 Puisi Terbaik
167 Fatima Muliani Azahra Rinduku Dibalut Senja Merah Jambu Finalis 200 Puisi Terbaik
168 Fatimatazzahro Kupu-Kupu Finalis 200 Puisi Terbaik
169 Habibah Dewi Asivi 17 Hari Kepergian Ibu Finalis 200 Puisi Terbaik
170 Zainaya Nashita Rades Cahaya dan Laut Finalis 200 Puisi Terbaik
171 Feby Maria Sembiring Pandia Bunga yang Layu Finalis 200 Puisi Terbaik
172 Nia Safitri 2 Langit yang Merangkak Finalis 200 Puisi Terbaik
173 Mu’tashim Imran Anila Renja untuk Ibu Finalis 200 Puisi Terbaik
174 Intan Nur Haniah Malam Menuju Minggu Finalis 200 Puisi Terbaik
175 Alfi Radhia Lilla Ka’bah yang Megah Finalis 200 Puisi Terbaik
176 Ali Azis Odey Anak Sang Pelita Kehidupan Finalis 200 Puisi Terbaik
177 Firdauz Lukmansyah Rinduku Untukmu, Sang Violinis Finalis 200 Puisi Terbaik
178 Hermin Sulistyo Rini Judol Gila Finalis 200 Puisi Terbaik
179 Rifdah Tsabita Ruang Penuh Luka Finalis 200 Puisi Terbaik
180 Dara Suciramita Rela Milik Rasa Finalis 200 Puisi Terbaik
181 Fika Ar-Rizqi Naf'ihima Julian Zikrillah, Cinta dalam Setiap Huruf Finalis 200 Puisi Terbaik
182 Elisabet Hana Kartika Lana Pengorbanan Ibu Finalis 200 Puisi Terbaik
183 Novia Putri Handayani Yang Samar Oleh Waktu Finalis 200 Puisi Terbaik
184 Ita Kartika Tanggung-Menanggung Finalis 200 Puisi Terbaik
185 Roshinta Nurfajaristi Sebelum Aku Sempurna Jatuh Finalis 200 Puisi Terbaik
186 Tsamrotul Labiq Nazal A. Hakim Emak Tak Benar-Benar Pergi Finalis 200 Puisi Terbaik
187 D. Wulan Azzahra Dewasa Diantara Tangis dan Asa Finalis 200 Puisi Terbaik
188 Dewansyah Melati Finalis 200 Puisi Terbaik
189 Natasya Zahra A Anugerah Terindah Finalis 200 Puisi Terbaik
190 Adinda Laila Romadlona Rekahnya Bunga Matahari Finalis 200 Puisi Terbaik
191 Dian Sasmita Aksara Harapan Pada Malam Finalis 200 Puisi Terbaik
192 Indri Cahya Kamelia Langkah diam di Pagi Sunyi Finalis 200 Puisi Terbaik
193 Marta Inuq Bintang di Ujung Perbatasan Finalis 200 Puisi Terbaik
194 Lenny Heska Septia Putri Lilin Cinta Ibu Finalis 200 Puisi Terbaik
195 Kesha Florencia Sastrawan Pesona Adat Budaya Daerah Finalis 200 Puisi Terbaik
196 Najwa Salsabila Putri Wanda Tak Terbalas Finalis 200 Puisi Terbaik
197 Mirza Achmad Multazam Budaya Indonesia, Simfoni Tak Terbatas Finalis 200 Puisi Terbaik
198 Muhamad Syahril M.Pd Tetap Tumbuh dan Berkembanglah Finalis 200 Puisi Terbaik
199 Via Firdhayanti Samaya Finalis 200 Puisi Terbaik
200 Shofiyatun Najati Sang Empu Luka Finalis 200 Puisi Terbaik