Perihal Kelam

Jabal Nur

Perihal Kelam

Kelam | Satu

Ada luka yang tertawa riang.

Anak anak luka di pedesaan

Bergembira tanpa provokasi

Lantunan azan maghrib mengembalikan.

Hujan menderu bersama anak anak,

Berlari dengan kaki telanjang

Lalu emak bersorak pada mereka

Luluh, hujan sudah membasahi seluruhnya

Tidak terkecuali bahagia itu.

Kelam | Dua

Meredup, hilang sudah

Tidak ada lagi lari larian itu.

Sunyi menjadi sangat ramai

Cahaya padam ditelan gelap

Bersamaan dengan lahirnya kurungan

Pedih, anak anak bersedih

Seraya memimpikan esok hari.

Tidak seperti itu lagi,

Semuanya hancur, kelam datang.

Kelam | Tiga 

Puing puing,

Bukan bangunan, tetapi bahagia hancur.

Seketika bergumul pria dewasa,

Dasi mengikat pada lehernya, rapih.

Tidak dengan anak anak itu.

Mereka mulai menangis,

Cahaya benar benar hancur pagi ini.

Tidak adayang tersisa, hanya luka.

Pria dewasa itu adalah kelam.

Jogja, 18 April 2020.

Penulis merupakan anak yang diselundupkan Tuhan melalui sepasang manusia dan diberi nama Jabal Nur. Masih berstatus sebagai mahasiswa akhir di Universitas Islam Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami