Oleh: Rizki Maulana
1.
Siapa yg menjamin kita hidup 10 menit lagi. Beranjaklah!
Temukan hidup di ladang
Petiklah labu gading
yang tak sempat ditinggalkan gajah purbakala
Lalu guyur sekujur kemuning pada
gangga suci peninggalan resi Padjadjaran
2.
Biar saja istrimu pergi membawa luka
Di dapur cinta
Semprong memberi semangat pada
api bekerja di atas guratan kayu pendiam
Memberi cacian pada air dalam panci
Membekalimu nasihat bila air mulai dirasuki amarah Lembu Suro
seperti ledakan pertama Gunung Kelud
Menaklukan kerasnya labu
3.
Pria Malang yang malang
Beritahu kami akan sifat kikirmu yang terkikir bersama gula aren dan garam
Di perut lumpang
Saat bertemunya bahan-bahanmu bergulat, itulah para thobib istana
Maka jamu dan tumbuklah ia!
Temukan dendam pada pertikaian alu dan lumpang berulang
Hingga kau dengar suara bedug keikhlasan menyapa kalis
Saat dimana otot lenganmu diuji
4.
Namun untuk apa mencari kekasih yang pergi!
Pilah dan tanggalkan sejuk daun pisang pada lengser paling bening
teramat bening
Hingga kau dapat melihat bebayang istri menyembunyikan janji-janji, keringat, dan tangisan anak bungsu pada galeri hpnya:
Kau hanya perlu berfatwah, angkat, dan ratakan getuk itu.
5.
Bila kau menaati seruan angin
maka getuk yang sudah dingin lebih mudah tuk kau iris.
Per bagian yang kau iris adalah manusia di akhir zaman
yang fanatik dengan kubu mereka masing-masing.
Maka suaplah:
Suapan pertama adalah istri dan anak-anakmu
Suapan kedua tak menjamin usiamu lebih lama
Suapan ketiga, keempat, dan seterusnya
Betapa manusia sangat bergantung pada tanah
Milik
Tuhan