Karya: A. Warits Rovi
di punggung tanah pekarangan, kutabur iris pandan dan kembang
harum menakik iga waktu, jauh merimba ke hutan rambutmu
mengurai struktur suhu—antara kandil bisu dan ornamen masa lalu
petaka pecah di lingkar cincin emas yang ditanam di dubur batu umpak
retas lindas tulang bala ditindih tempayan
di lambungnya yang berisi air kembang—telah karam bayangan bulan
; zaman bercermin sepanjang malam, sepanjang doa-doa dibisikkan
dari sajadah yang dihampar moyang
—maka dengan ritual ini, segala yang ditakuti kembali ke inti
; suci, putih, rapi, murni dalam puisi.
Sumenep