Muhammad. Iqbal Khoironnahya
di pelataran wajahmu,
beberapa keping senyum ditelan malam yang purna
sedang sayat ingatan sudah menjadi tanah subur
ditanami benih-benih janji
mekar seperti bunga di pematang matamu.
malam itu, mau tak mau
kau melucuti usia dengan selubung rahasia
yang bersarang di jendela matamu
& pecah mengotori jalan-jalan di sudut lapang dadamu.
memaksa ingatan-ingatan perihal titah ibumu berserakan
lenyap dalam lelap kepul asap yang menjamah tubuhmu;
merasai tiap lekuk nyala sebuah nyawa
menertawai sisa-sisa keabadian, perkara-perkara terlarang
yang bertautan dalam bara kekosongan
& ketakutan yang membayang.
tepat di sana
pintu 13, Kanjuruhan.
(2022)