Pengumuman Pemenang
Festival Cipta Cerpen Nasional 2023

Funmin ucapkan terima kasih kepada peserta Festival Cipta Cerpen Nasional 2023 yang telah mengirimkan karya terbaiknya. Selamat bagi para pemenang dan finalis 100 cerpen terbaik. Bagi Funners yang belum menjadi juara, tetaplah berkarya dan tetap semangat untuk mengembangkan kemampuan menulis. Hari esok masih ada bagi Funners untuk terus belajar dan berkembang. Funmin percaya, kita semua akan dapat mencapai hasil yang terbaik.

Kepada pemenang, akan dihubungi langsung oleh Kak Anisa melalui nomor +62 857-4957-0828. Harap berhati-hati apabila dihubungi oleh nomor tidak dikenal mengatasnamakan Fun Bahasa untuk menghindari penipuan.

Fasilitas lomba akan mulai dikirim pada tanggal 10 Juli 2023 melalui surel masing-masing. Apabila tidak ada di kotak masuk, segera periksa ke seluruh folder, termasuk di folder spam. Jika masih belum ada, bisa langsung segera hubungi narahubung, ya.

Salam literasi,

Fun Bahasa

CATATAN PENJURIAN

  1. Royyan Julian

Lomba menulis cerpen di Indonesia kerap disesaki karya-karya yang memotret kisah remaja. Namun, titik persoalannya bukan di perkara tema tersebut. Masalahnya, kisah-kisah anak baru gede ini kerap jatuh menjadi khotbah motivasi. Selain itu, secara teknis cerpen-cerpen tersebut tidak digarap dengan baik dan disampaikan dengan ejaan bobrok yang menunjukkan bahwa kita masih awam bahasa tulis. Di antara naskah-naskah menyedihkan itu, kami menjumpai sejumlah cerpen yang bisa diharapkan meski masih memiliki kekurangan.

“Bukan dari Rahim Indo” kami tetapkan sebagai juara III. Cerpen ini memiliki nada monoton. Barangkali hal ini disebabkan oleh kesan melodrama yang relatif konsisten sejak awal hingga akhir cerita. Di beberapa bagian, cerita menjadi petuah yang disampaikan dengan lugas. Namun, cerpen tersebut diselamatkan oleh keunggulan bahasanya yang dituturkan dengan indah dan mengalir.”

Bahasa yang elok tersebut rupanya tidak menjadi minat “Menagih Dulla Nyabis” yang kami pilih sebagai juara II. Selain tak memiliki eksplorasi gaya bercerita, penggunanaan beberapa kosakata bahasa daerah (yang sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia) tidak berdampak signifikan. Meski begitu, cerpen ini telah berikhtiar pada ranah penjelajahan tema dengan mengemasnya sebagai satire dan parodi.

Sementara itu, “Ode untuk Sebuah Setrika” mempertemukan sejarah keluarga dengan sejarah negara, menggabungkan tragedi pribadi dengan tragedi publik, menautkan yang personal dengan yang politikal. Semua itu dikemas dalam cerita ironi: menghindari petaka dengan jalan menyakitkan, merawat masa lalu sembari mengorbankan masa kini. Dengan menilik kekurangan dan menimbang kelebihan-kelebihannya, kami memutuskan cerpen ini sebagai juara I.

  1. Yusri Ihza F. A.

Akhir-akhir ini, sastra kita dikejutkan oleh beragam topik pembahasan yang menarik, topik ini bisa jadi berangkat dari realitas masyarakat pada umumnya, atau dari literatur kesejarahan yang tersebar baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk lain seperti yang ada pada candi, relief, arca dan lain sebagainya. Keberagaman tersebut ternyata telah sampai pada kompetisi intelektual yang diadakan Fun Bahasa bertajuk Lomba Cerpen Nasional. Akan tetapi, di sisi lain, keberagaman topik cerita ini ada semacam tarik-menarik antara yang fakta di kalangan masyarakat umum dengan yang fakta di kalangan masyarakat tertentu. Yang nyata di masyarakat umum, lebih membahas persoalan sosial, seperti kemiskinan, perceraian, perkawinan, percintaan, kehidupan anak pungut, pemilihan kepala desa dan sebagainya. Adapun yang fakta di kalangan masyarakat tertentu, lebih membahas persoalan kemanusiaan yang ada di dalam persebaran informasi sejarah panjang kebangsaan kita, seperti cerita kerajaan, nabi-nabi, kolonial, orde baru dan lain sebagainya. Kedua hal ini tarik menarik saling berpacu untuk mendapatkan legitimasi menjadi cerita terbaik.

Beberapa cerita, secara umum berupaya mengkontruksi fakta yang ada di masyarakat dituangkan dalam bentuk fiksi. Akan tetapi, beberapa penulis cerita juga lupa akan prinsip interpretasi dan rekontruksi dalam suatu fiksi. Realitas yang di re-kontruksi menjadi fiksi tanpa adanya interpretasi akan menjadi bentuk cerita yang monoton, sehingga dapat dikatakan bahwa karya tersebut hanya sekadar memindahkan realitas, sedangkan kerja penulis bukan hanya memindahkan teks, tetapi menyikapi teks – teks dalam konteks ini seperti yang dipaparkan Kristeva soal intertekstual, yaitu teks yang tersebar dimasyarakat dan teks yang ada pada literatur. Sikap penulis atas teks yang dia olah atau dire-kontruksi menjadi bentuk fiksi merupakan salah satu bagian yang disebut kerja membaca, kerja kreatif, dan kerja intelektual seorang penulis, sehingga kualitas karya bisa dipertanggungjawabkan baik secara pengetahuan maupun moral. Dengan demikian, karya akan menjadi bagian dari integritas seorang penulis yang telah memberikan sedikti sumbangsi pengetahuan terhadap masyarakat.

Sebagai contoh, ada teks sejarah terkait aktivis yang hilang misalnya. Secara umum teks tersebut adalah fakta sejarah yang bisa didapatkan melalui literature maupun lisan. Di sisi lain, adapun teks yang berkaitan dengan peristiwa kemiskinan yang terjadi di lingkungan si Penulis misalnya. Kedua teks ini, barangkali tidak ditemukan kaitannya, bahkan memiliki ruangnya masing-masing. Akan tetapi, kedua teks tersebut akan menjadi satu teks utuh dalam teks fiksi apabila penulis melakukan prinsip dasar menulis karya fiksi yaitu, interpretasi dan re-kontruksi teks, sehingga kualitas karya tidak sekadar dikontruksi dari imajinasi semu – imajinasi yang dihasilkan dari angan-angan, ditulis secara lepas tanpa ada pertimbangan khusus yang berkaitan dengan pengetahuan baik secara moral maupun intelektual.  Dari kondisi demikian, kami berupaya dan bersepakat melakukan pengkajian terhadap karya peserta, bukan untuk menentukan karya yang terbaik, karena karya terbaik adalah hal yang relatif, tetapi lebih kapada menentukan karya yang memiliki kedekatan dengan masyarakat, baik dari sisi historis, sosial, maupun kultural, sehingga masyarakat pembaca tidak sekadar membaca karya peserta hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai pengetahuan baru yang barangkali belum pernah diketahuinya.

NoNama Judul KaryaPeringkat
1Ikrom RifaiOde Untuk Sebuah SetrikaJuara 1
2MustofaMenagih Dulla NyabisJuara 2
3Yusnia Agus Saputri, S.Pd.Bukan dari Rahim IndoJuara 3
4Risen Dhawuh AbdullahSisi Gelap Kertarajasa JayawardanaJuara Favorit
5Urip Limartono ArisGubuk SetiaJuara Favorit
6Kurnia Gusti SawijiCara Mudah Hidup Susah Juara Favorit
7Jane ArdaneshwariNasi Goreng Kelor PenglarisFinalis 10 Karya Terbaik
8Achmad DaniyalAyam Jantan Pak BekisarFinalis 10 Karya Terbaik
9Asep SukirmanAkhir Pekan Di IbukotaFinalis 10 Karya Terbaik
10Joni HalawaUtang PernikahanFinalis 10 Karya Terbaik
11Ikrom RifaiKredo Cinta HumaeeraFinalis 20 Karya Terbaik
12Urip Limartono ArisPak TuaFinalis 20 Karya Terbaik
13Elvandari Solina AtandiPerjamuan SulaimanFinalis 20 Karya Terbaik
14Halwanisa SyazwinaHistori Bendi PanembramaFinalis 20 Karya Terbaik
15Yusnia Agus Saputri, S.Pd.Sebenarnya RumahFinalis 20 Karya Terbaik
16Kurnia Gusti SawijiKang Mardi, Juru Tunggu Pangkalan Ojek SosroFinalis 20 Karya Terbaik
17Luluk Rohmatul UlyaMelukis Denganmu Saat Aku MembunuhmuFinalis 20 Karya Terbaik
18Daffa DharmawangsaSeduhan Pahit Surah Malam JumatFinalis 20 Karya Terbaik
19Kurnia Gusti SawijiCerita Sederhana Tentang Hilangnya Seekor Ayam CemaniFinalis 20 Karya Terbaik
20Jane ArdaneshwariKeluarga Effendi Pada Suatu HariFinalis 20 Karya Terbaik
21Nurillah AchmadLaut Dan Sepenggal TanyaFinalis 30 Karya Terbaik
22Apriliana SoekirNumpang Nampang Finalis 30 Karya Terbaik
23Ummi Farhatil UnsiyyahUcapan Sang Dara Meminta TumbalFinalis 30 Karya Terbaik
24Herjuna RasyidArtefak Kehidupan: Petualangan Di Hutan ArovaFinalis 30 Karya Terbaik
25Lina RoslianaNenek, Tasbih Dan Bacaan Qur’anku Finalis 30 Karya Terbaik
26Shandy SanjayaSemangkuk BaksoFinalis 30 Karya Terbaik
27Fadil BudiDetik-Detik Terakhir Seorang JalangFinalis 30 Karya Terbaik
28Ilham AkbaarPena yang TerlupaFinalis 30 Karya Terbaik
29Yeti NurhayatiAnak Tukang SayurFinalis 30 Karya Terbaik
30Abu DzarDengarkan Ibu Finalis 30 Karya Terbaik
31Nyanyu Agustina DewiDinda Dan AnensefaliFinalis 50 Karya Terbaik
32Khaerun Nisa ListiyaniGadis-Gadis Meminum Air Liur KyaiFinalis 50 Karya Terbaik
33Suci NurhalimahKisah Semangkuk Terong BaladoFinalis 50 Karya Terbaik
34Paksi BhumisenaMenerjang GulitaFinalis 50 Karya Terbaik
35Erik YanuarPlastik MerahFinalis 50 Karya Terbaik
36Mey ThaniussSesosok DendamFinalis 50 Karya Terbaik
37Adzhani SyarafinaAku PulangFinalis 50 Karya Terbaik
38Patresia KirnaditaBintang Nila Dan Jingga Di Atas PusaraFinalis 50 Karya Terbaik
39Betty SoesantoBom Waktu Dalam Trauma RenattaFinalis 50 Karya Terbaik
40Anugrah Putra Syifa Al GhifariDari Mesin yang Diremehkan Menjadi Mesin Juara Dunia Finalis 50 Karya Terbaik
41Annida FatimahEdelweis Untuk ArsadaFinalis 50 Karya Terbaik
42Bilqis Tazkia BassamMaaf Finalis 50 Karya Terbaik
43Anisa Nur LatifahNostra MemoriasFinalis 50 Karya Terbaik
44Atikah Ratna SariOrang-Orang SibukFinalis 50 Karya Terbaik
45Rachmad YanuariantoPemantik Suar JuangFinalis 50 Karya Terbaik
46Anita EstianaRumah Pak NandarFinalis 50 Karya Terbaik
47Nurul HindaSeorang Istri yang Menimang-Nimang SurganyaFinalis 50 Karya Terbaik
48Aruni WajhaTurbulensi BiolaFinalis 50 Karya Terbaik
49Tomi PaulusDua Helai Daun SirihFinalis 50 Karya Terbaik
50ThobiaBebat Dan PasungFinalis 50 Karya Terbaik
51Istia HajarStasiun Roma StreetFinalis 100 Karya Terbaik
52Angelica LusianaArthaFinalis 100 Karya Terbaik
53Fathul MubinJudgement Day – Chapter III “Ad-Dukhan” Finalis 100 Karya Terbaik
54Umi NadhofahNasi Padang Lauk RendangFinalis 100 Karya Terbaik
55Adinda ZaskiaEmpat Hari di Bulan JuniFinalis 100 Karya Terbaik
56Alexandra VentimigliaLampu di Perempatan JalanFinalis 100 Karya Terbaik
57Alya SeptianiKue-Kue TamanFinalis 100 Karya Terbaik
58Kemal MakmalaKembalinya Harapan Sang PemimpiFinalis 100 Karya Terbaik
59Ella IrawanCinta yang Hilang.Finalis 100 Karya Terbaik
60Irma Suryani NasutionAku Ingin DiperhatikanFinalis 100 Karya Terbaik
61Tomi PaulusPisau Dapur TuaFinalis 100 Karya Terbaik
62Imas MasitohKenapa Aku Belum (Mau) Menikah?Finalis 100 Karya Terbaik
63Alfidah DaraRealitaFinalis 100 Karya Terbaik
64Galuh Sekar LintangHistori yang Hilang, yang Selalu Remang­Finalis 100 Karya Terbaik
65Gloria Grace MandagiKameraFinalis 100 Karya Terbaik
66Inggrit LaurenzaResah dari Bunga TidurFinalis 100 Karya Terbaik
67Itsna Fadlilatul ArifahPerempuan Anugerah TuhanFinalis 100 Karya Terbaik
68Priska Natalia SilabanKelabu Bertuan PenaFinalis 100 Karya Terbaik
69NurmalitaAllegianceFinalis 100 Karya Terbaik
70NurhalimahMiratFinalis 100 Karya Terbaik
71Prillia HerawatiSrita Tak Ingin TerkenalFinalis 100 Karya Terbaik
72PrihatiniMemori LepasFinalis 100 Karya Terbaik
73Rona Sekar RossianaParadoksFinalis 100 Karya Terbaik
74Sahbuddin Dg. PalabbiSesal yang Tak BerujungFinalis 100 Karya Terbaik
75Silvester NusaMerajut Harapan Finalis 100 Karya Terbaik
76Anggih FidiantiTitip DoaFinalis 100 Karya Terbaik
77Deddy DaryanAstaga, Emak Ke New YorkFinalis 100 Karya Terbaik
78Elisa Dwi SusantiKisah Tentang Hati yang Terkoyak dalam Sepiring RujakFinalis 100 Karya Terbaik
79Askanah Fairuz MaulanaRembulan Indah Dalam MimpiFinalis 100 Karya Terbaik
80Cindy Rahma PradytaJurang Bawah SadarFinalis 100 Karya Terbaik
81She Raru/ Adelia RasyaRindu Pelukan BapakFinalis 100 Karya Terbaik
82Widya Ayu NingsihBayang-Bayang LukaFinalis 100 Karya Terbaik
83Umi MukaromahMentari Setelah HujanFinalis 100 Karya Terbaik
84Yanee OctaMunajat Untuk Seorang PengkhianatFinalis 100 Karya Terbaik
85Windu KinantiGistaraFinalis 100 Karya Terbaik
86Alya SeptianiPadang Rumput yang MengejekFinalis 100 Karya Terbaik
87Anisa Nur LatifahSomniumFinalis 100 Karya Terbaik
88Andini NursyifaJimat KeberuntunganFinalis 100 Karya Terbaik
89Athiyya RahmahTirta AmartaFinalis 100 Karya Terbaik
90Charlotte KireinataKilasFinalis 100 Karya Terbaik
91Dorothea Bening LarasatiPengalaman Baru di Hari PertamaFinalis 100 Karya Terbaik
92Erisa SeptaningrumIsmail: Simbol Pengorbanan Dalam Diri ManusiaFinalis 100 Karya Terbaik
93Euis NfajrinSatu Malam BersamanyaFinalis 100 Karya Terbaik
94Ema Puspita LokaTitik PertemuanFinalis 100 Karya Terbaik
95FayzahSatu Shaf Empat MakmumFinalis 100 Karya Terbaik
96Erwin SetiaTopi Ajaib Ibnu MaxumFinalis 100 Karya Terbaik
97Ika NurmawatiNegeri BayanganFinalis 100 Karya Terbaik
98Lutfiyatul KhasanahKamu Dan Cat Hitam-MerahmuFinalis 100 Karya Terbaik
99Resti Tri Ayu LestariDi Bawah Pohon PinusFinalis 100 Karya Terbaik
100Noor Cholis HakimWanita-Wanita di Penghujung KampungFinalis 100 Karya Terbaik
Scroll to Top
× Hubungi kami