Stop Cuat Cuit Julid

Mutia Nasution

Stop Cuat Cuit Julid

Jempolmu adalah harimaumu. Istilah kekinian ini tampaknya tengah menyerang netizen budiman se dunia maya. Jempol rupawan ini sebenarnya tidak mudah terpancing emosi jika tidak didukung sebuah perasaan bernama julid.

Kata julid sendiri sering dipakai di dunia maya atau sosial media ketika menyebutkan seseorang yang selalu nyinyir kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hobinya berkomentar pedas, ceplas-ceplos hingga terkadang menuai konflik.

Julid bisa menyerang siapa saja ketika tengah berselancar di dunia maya. Mereka yang tidak bisa mengontrol diri dan emosi dapat dengan mudah nyinyir kepada kehidupan orang lain. Entah itu disebabkan oleh perasaan irih, cemburu dan dengki, yang pasti efek julid menyebabkan kerugian bahkan berujung maut bagi objek nyinyiran. Sebut saja artis Korea baru-baru ini yang bunuh diri karena tidak kuat menahan sindiran, bullyan hingga julidan dari para netizen. Di Indonesia sendiri berita yang tengah viral yaitu dimana status julid media sosial seorang istri Tni  yang mengakibatkan pangkat sang suami harus di turunkan.

Lantas seperti apa sebenarnya ciri-ciri seseorang yang dikatakan telah terserang julid? Apakah sebenarnya secara tidak sengaja kita telah menjadi salah satu netizen julid dan melukai perasaan seseorang? Wah, jika demikian mari kita introspeksi diri bersama dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri julid berikut ini.

  1. Kepo

Kepo atau rasa ingin tahu yang berlebih sebenarnya tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah jika ke kepoan tersebut berurursan dengan kehidupan orang lain, mengulik-ulik masalah seseorang, menggosipkannya beramai-ramai hingga menjelek-jelekkannya. Ada beberapa hal di dunia ini terutama urusan pribadi orang lain yang sebaiknya tidak kita ketahui. Sepetinya halnya kehidupan pribadi kita yang tidak ingin diketahui publik. Pun demikian objek ke kepoan kita tersebut yang tidak ingin diusik oleh siapapun.

  1. Ikut-ikutan

Pernah mendengar sebutan “Ngompor-ngomporin?” , “Jangan jadi kompor deh!” istilah tersebut dipakai ketika beberapa orang tengah membahas suatu permasalahan kemudian ada seseorang yang bukannya membantu menyelesaikan melainkan menjadi api atau kompor yang menyulut permasalahan kian memanas. 

  1. Semua Salah

Apakah Kamu adalah tipe yang merespon segala sesuatu dengan respon yang salah? Melihat postingan foto teman tengah berlibur dimata kamu salah, di nyinyirin, teman meraih prestasi malah di komentari pedas. Kamu selalu melihat segala sesuatu dengan salah, ada yang kurang dan selalu membenarkan dengan cara berkomentar. Jika ya segera buang jauh-jauh sifat tersebut kemudian baliklah cara pandang Kamu dengan tanggapan positif terhadap postingan apapun yang ada di hadapan Kamu.

  1. Diam di Komentar Ribut di Luar

Tidak semua netizen julid memiliki mental berani untuk memberikan opini dikolom komentar media sosial. Apalagi jika objek yang dibahas terkait artis, politisi atau pemerintahan. Rasa was-was terkena bully netizen yang lain pasti ada. Nah sebagian orang memang tidak berani berkomentar julid dikolom komentar media sosial tapi terang-terangan membahasnya dengan khidmat dan akurat bersama teman-teman di dunia nyata atau group chat media sosial. Lantas bukankah itu sama saja? Sama saja kita menyakiti perasaan seseorang atau golongan tertentu dengan terang-terangan julid di dunia nyata meski tak terlihat di dunia maya.

  1. Lebih Baik Introspeksi Diri

Sebelum jari jempol kamu menekan tombol kirim pada kolom komentar. Ada baiknya difikirkan terlebih dahulu, apakah komentar tersebut bersifat julid, pedas, memberi efek buruk bagi objek yang dikomentari dan sebagainya. Sebelum berkomentar pedas ada baiknya kita introspeksi diri dulu. Apakah diri ini sudah sebaik itu, sudah se suci itu sehingga tega berkomentar pedas yang mana bukan tidak mungkin komentar tersebut bisa membuat mental seseorang jatuh, depresi, frustasi hingga bunuh diri. Ya karena komentar julid nyawa seseorang bisa melayang. Tentunya kita tidak ingin hal tersebut menjadi penghalang kita menuju surga-Nya. Stop cuat cuit julid. Kalau kamu perhatian dan peduli pada mereka, berikan komentar positiv, dukungan dan dorongan motivasi. Karena kata-kata yang baik akan kembali kepada orang yang mengucapkannya. 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami