Gabriel Kristiawan Suhassatya
Gubug kami warna berma kirmizi ;
digelayuti sunyi
dikelimuni sekomplotan duli yang bersenggama
dengan kenya-kenya bunga kenanga.
Di hadapan guci abu bapak
aku biarkan rambutku terurai – kudu mawarku menganga
; dekat tulang selangka
tempat bagi biji selasih adikku
bersarang dalam diriku.
Kulihat keluar jendela ; puan yang pergi sekian purnama
kini kembali bersama tiang garam
yang dikawininya tiga bulan.
Setelah bapak pergi bertamasya ke Indraloka.
Aku ingin mengeyahkannya dari mahkotaku.
Layaknya mengenyahkan segumpal daging
yang pulas dalam gua garbaku
yang akan ia panggil cucu
buah lesatan biji selasih adikku.
(Surabaya, 2021)
GLOSARIUM
- Guci : Tempat penyimpanan abu jenazah yang dilakukan dalam tradisi dan budaya Tionghoa baik untuk dilarung ataupun disimpin oleh sanak keluarga yang ditinggalkan
- Berma (klasik) : Merah
- Duli (klasik) : Debu
- Kenya (klasik) : Kuntum
- Kudu (arkeis) : Kuntum
- Indraloka (sansekerta) : Surga