Kutukan Rumah, Su.

Olej: MA. Fauzan Al Riyadh Panjaitan

You’re a part of me and I’m a part of you–

Bones from Low Roar

 1/ Asu

Setiapkali kujangkau rambutmu yang kini tinggal sebahu, rumah-rumah ini menjelma labirin paru paru ikan, insangnya berkejaran melewati anak-anak bahasa yang lahir di setiap generasi, dibawahnya telaga mengalir sampai lututku layu dan kaku, lalu kurangkai nafasmu menjadi tali yang mengeluarkanku dari ingatan, tangkaplah aku, tangkaplah aku, katamu, dan aku dikejar-kejar raksasa waktu, menunggu aku lelah dan dimakan, aku berteriak asu, asu;

menunggu pertolonganmu, su.

Kurebahkan malam-malam yang lelah selepas ciuman yang panjang, menarik selimut dan mengucapkan selamat tidur, padamu, su.  Tak lupa, kuceritakan dongeng dongeng lama, kisah oedipus dan ibunya yang bercumbu dan kisah dayang sumbi yang mengawini asu.

Kubisikkan sesuatu: kau membayangkanku menendang perahu, kan? Asu.

2/ Kutukan

Duh, wajahmu kini berganti musim dingin, sepucat hawa kota yang kelelahan, dimimpimu yang mengetuk pintu, kupisahkan hutan ketakutan yang menempel, airmatamu luntur, bercak-bercak langit mengisi tanganku, memotong jari-jariku menjadi sepuluh puisi yang mretel, lalu berpencar mencari ibunya, menyusu, lalu tidur, disampingmu.

Di wajahmu yang kini mahatidur, kuucapkan semoga mimpi indah, su.

3/ Rumah

Kubunuh sepuluhpuisi di depan kekasihku, dan berkata :

kutukan telah merasuki rumah ini, SayangkU!

Mojoagung, 2021

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami