Oleh: Ade Kurniawan
1. Kaki Blandar
Bila kehendak-Mu menjadikanku seperti ini, Gusti,
aku tak akan menuntut-Mu apa-apa
selain satu nyawa manusia putus asa setiap rabu wekasan tiba.
Tubuhku kaku dalam balutan plitur tua
serta menyangga usuk agar tak jatuh termakan usia rapuh.
Ketika aku dilahirkan,
Slametan digelar, ingkung, menyan, dupa disuguhkan.
Orang-orang menetakkan emas picis di growong tubuhku,
menutupnya dengan selembar lawon,
dan mantra rahasia milik sesepuh dukuh.
Konon, aku mampu mengusir badai, melawan getaran gempa,
menjauhkan balak kasar dan balak halus.
Sesepuh dukuh berkata, ”Berikan garam dan kembang
setiap Jumat Wage kepada Blandar agar ia tidak tertidur
dan kelaparan meminta satu nyawa!”
Suatu ketika, di ujung tahun Jimawal yang murung.
Orang-orang mencium bau bangkai dari rumah Malkus,
setelah pintu di buka paksa,
orang-orang menemukan Malkus telah kaku
dengan mata menatap ke arah Tuhan, lidah terjulur,
dan leher tercekik satu tampar
yang menggantung di salah satu blandar.
Seseorang berkata, “Seminggu yang lalu ia diceraikan istrinya.
Urusan makan dan minum ia bergantung pada pemberian tetangga.
Mungkin ia tak mampu membeli garam,
kembang pun enggan tumbuh di pekarangan rumahnya.”
Lalu warga saling berbisik, “Malkus tidak mati, ia menjadi Kaki Blandar!”
2. Nini Srimpet
Ia perempuan, terkadang berwajah cantik tiap kali purnama tiba.
Dan bila bulan tak ada
ia hanya mengenakan setelan putih dengan rambut hitam tergerai.
Ia tinggal di salah satu jalanan gelap ujung dukuh,
tepat di samping jembatan sebelum belok kanan ke arah kuburan.
Ia selalu membentangkan balak dan celaka di jalanan itu,
warga dukuh kerap menemui jalan tiba-tiba bercabang,
suara tangisan,
dan seorang perempuan yang meminta tebengan di pinggir jalan.
Konon, setiap menjelang bulan Sura , selalu ada yang mati di jalanan itu,
Kata seorang warga, “Srimpet itu hantu pelacur,
ia selalu meminta tumbal laki-laki bujang untuk menuntaskan birahinya.”
Sesepuh dukuh menyahut, ”Ya, memang ia hantu yang birahi
sebab suaminya; Blandar telah dikutuk Gusti Allah menjadi kayu
kaku dan panjang tapi tak mampu menggeliat seperti lingga.”
Seorang warga bertanya, ”Apakah mitos mereka tercipta
dari teori lingga yoni zaman dulu?”
Sesepuh dukuh menjawab dengan segera, “Mereka bukan mitos!”
*) Kaki Blandar dan Nini Srimpet merupakan danyang yang senang menggoda manusia untuk mengakhiri hidupnya atau bunuh diri. Kaki Blandar konon bersemayam di blandar rumah dan Nini Srimpet bersemayam di jalanan angker. Danyang tersebut menjadi mitos dalam kehidupan masyarakat Jawa yang menyebar secara getok tular.