funbahasa

DI HADAPAN GUCI BAPAK

Gabriel Kristiawan Suhassatya Gubug kami warna berma kirmizi ; digelayuti sunyi dikelimuni sekomplotan duli yang bersenggama dengan kenya-kenya bunga kenanga. Di hadapan guci abu bapak             aku biarkan rambutku terurai – kudu mawarku menganga ; dekat tulang selangka             tempat bagi biji selasih adikku bersarang dalam diriku. Kulihat keluar jendela ; puan yang pergi sekian …

DI HADAPAN GUCI BAPAK Read More »

Rumah Kaca

Oleh: Evi Tsabita Aprillia Dahulu kala Hidup sebuah keluarga Bapak, ibu dan anak Tinggal di rumah kaca Pada hari yang cerah Nyanyian mengalun melalui pagar Meskipun cuaca tidak berubah Teriakan memilukan juga terdengar Mereka beradu Bagaikan raungan gagak sendu Menyakiti perasaan satu sama lain Menancapkan duri di hati masing-masing Keluarga itu bertahan Di rumah yang …

Rumah Kaca Read More »

Musim Lain Segera Datang

Karya: Putri M. A. Erline Semut-semut menghadiahkan kidung pada cangkul-cangkul mati, pada kawat lampu pada resah yang terus merambat. Nenek bilang ini musim kerontang air pergi mencari muara di langit ketujuh. Nenek bilang gulungan air akan datang saat bumi semakin kusut. Aku pun mendengkur mencari akal yang tertidur menggali-gali beras dan benih yang terkubur di balik caping, …

Musim Lain Segera Datang Read More »

Setelah Kapal-kapal Bergerak ke Ampenan

Oleh: Ilham Rabbani “Kau hanya tahu: tak ada yang dibentangkan lengkung langit selain cuaca buruk jelang penghabisan; lalu jauh, jauh sekali, juga tak ada yang didirikan oleh daratan selain aral melintang dan sisa-sisa detak pelabuhan di Kayangan— kapal-kapal pun bergerak ke Ampenan.” Di sini, kau (masih) coba membaca juga menerabas kabut, sembari hati-hati menjejaki tanah …

Setelah Kapal-kapal Bergerak ke Ampenan Read More »

Nyai

Oleh: MA. Fauzan Al Riyadh Panjaitan Ia bertaruh; dalam matanya tergambar peta nusantara beserta ekspedisi rempah-rempah, perjalanan jalur sutera, revolusi perancis, dan pekerja terusan suez memimpikan mayat mayat yang tumbuh di halaman belakang. Di punggungnya, ia lukiskan sungai paris dan surat sajak kepada anak lelaki yang menjadi penyair di negeri sendiri. 1/ Saat kawan seusianya …

Nyai Read More »

Astabrata

Oleh: Ian Hasan kisma/ tatkala ibu mengajariku setia menanam darma, menyemai benih-benih cinta kau bergeming di satu paragraf panjang tentang derita atas janji yang diingkari imbas pengkhianatan menorehkan luka sewarna dendam tak kunjung kering dijerat hasrat abadi untuk melawan sejumlah binatang bernaluri serakah kerap sembunyi di balik dinding bilik-bilik pemujaan di kepala tirta/ kesadaranku karam …

Astabrata Read More »

Orang-Orang Tersingkir

Oleh: Yuditeha orang-orang dewasa yang arogan telah menandai tawa sebagai cakar memanjang yang kekelamannya meruangi langit sementara kau hanya punya kesaktian alami berwarna jambon di ufuk cakrawala kelu tempat di mana kau menampung riuh dan segala luka yang berhiaskan luh cita-cita pelangi yang kau amini ingin memakai warna abu-abu agar terhindar dari bahaya laknat karena …

Orang-Orang Tersingkir Read More »

SEBELUM HARI MENGEPUNGMU DENGAN CUACA BURUK DI KEPALA

Oleh: Trybuana Tunggal Dewi Rahmadani Kutuliskan catatan-catatan peringatan hidup sederhana: Catatan #1 – Selalu ada kemalangan bersembunyi di balik dongeng-dongeng megah, seperti misalnya: mencintailah dengan membatu meski dalam lubang hitam, pada suatu waktu, kecemasanmu yang keruh bergegas menuju pelukan ketiadaan. Sekalipun tidak. Selalu ada kemalangan sembunyi bergelagat serigala-serigala, ketika malam mewujud lagu-lagu pengantar mimpi buruk, …

SEBELUM HARI MENGEPUNGMU DENGAN CUACA BURUK DI KEPALA Read More »

SENARAI MEMORABILIA IBUNDA

Oleh: Ibrahim Rasyid Zamzami (Dapur) seperti juga ibunda, merebahkan sayap-sayap ke pelupuk malam menelaah pintu pendiangan; engkau singgah dan memercik cahaya, menyempurnakan hidangan di belanga, biar gosong muka dan kaki : menumbalkan diri demi anak-anak dan suami. gelas-gelas bersulang dengan tulang-belulangmu keringat menari sembarang di tegel-tegel kayu muara bayangan terpecah belah terhunus sepasang lentera merah …

SENARAI MEMORABILIA IBUNDA Read More »

Scroll to Top
× Hubungi kami