Ratih Mukhtar Kebahagiaan di Ruang Guru Awalnya rindu itu hanya biasa Sebab sudah sering bersua Sapaan salam dan senyum menghiasi pagi Canda, tawa dan celotehan jadi nyanyian hari-hari Ruang guru bagai istana, sebab di sana ada kebahagiaan Suara bocah kecil mungil mewarnai keseharian Walau hanya menu elementer, tapi sempena karena kebersamaan kini rindu itu teramat …
Mutia Nasution Corona Masih Jauh Corona memang masih jauh Namun amukannya kian terasa Menggoyahkankan mimpi para penguasa Menawarkan sedikit efek jera Matahari belum benar-benar tinggi Saat corona memaksa bersembunyi Dibalik dinding dan jeruji besi Akankah ia pergi Mari muhasabah diri
Salwa Maulida Parasit Hendak bersua dengan perantau Terserempak, suara awak mulai parau Seharian bersorak bersama banyak orang Kini lemas bahkan tak cakap untuk mengerang Berita di tv terdengar ramai Awamnya, emak hanya dengar rampok dan korupsi Namun kini kerut wajahnya penuh arti Integritas yang dibangun kuat-kuat Hancur dikala benda asing menyelinap masuk Awak ingat berinteraksi …
Eva Listia: Di kota ibu yang ramai oleh orang-orang yang marah
Ibu terduduk ringkih
Jiwanya pergi bekerja pada tiap malam suntuk
Mencari anaknya nun jauh disana
Ruangan ibu penuh dengan rintik hujan
Ibu kebasahan
Tapi ia bilang baik- baik saja.
Safinah Zahroh: Dia adalah cinta pertamaku
Mencintaiku tanpa menuntut cintaku
Melindungiku tanpa menuntut perlindunganku
Memberikan segalanya untukku..
Tanpa menuntut segalanya dariku
Leily Nirwani: Yang rapuh dan berpilu, yang mengayun remuk-redam lalu bersenandung tentang kelukaan sangat dalam. Kapal dan debur ombak yang menghantar kepergianmu serta doa yang kau kucurkan di tepi pelabuhan
