Aku Menghapus Tanda Lahir

Oleh: Muhammad Asqalani eNeSTe

34 tahun kemudian, ketika hari-hari panjangku berganti kulit,

amis pada kulitku lungkrah sehabis mandi,

rasa nyeri pada mata menangis tak ada lagi,

kesedihan hanya tersisa untuk akhirat,

aku mencampakkan raut baik ibuku yang keparat.

aku lahir dari gamang, ketika bebatang tebu jadi ruas empedu,

ketika riwayat bambu cuma jadi sembilu, juga pada huma yang hama dalam kepala,

serta sulur batang labu jadi bayang hantu di rumah roboh takdirku.

aku menghapus tanda lahir.

5.678,69 hasta di masa depan, ketika mata ibu meluap ke dalam sungai banjir hujan,

               ruh akan keruh, yang bercahaya di langit adalah baju ibuku yang tanggal.

begitu tua imaji,

begitu bangka halusinasi,

ketika nasi dalam sepiring nasihat ibu,

jadi alien terbang di gerbang ususku yang terbakar.

agama ngawur, kitab-kitab kesurupan, seludup ajaran ibu;

      meretakkan dinding dingin keterasingan.

jiwaku pun tumbuh sebagai tubuh hari berbangkit.

padang mahsyar yang terbongkar, juga pertemuan yang terbengkalai.

Kubang Raya, 18 Mei 2022

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami