Kapurung

Oleh: Eva Ayunda Putri


1

Di Loka ini surya berpetaruh

Pada dapur yang bertunas pada tungku-tungku mati

Bilamana gelojohmu berbinar

Ambillah segenggam sagu yang belum sempat kau ikhlaskan

Bulatkan, lalu tadahlah sebagian harap-harap itu menjadi sanggup

 

2

Sulut tungku itu dengan isyarat rasa

Yang bersorak sorai dalam kesenyapan

Dalam perapian, tuangkan air mata parak

Lalu masukkan kacang Panjang, terong, bayam,

Serta keluh kesah, masak di lekuk dada

Aduklah hingga menjadi rebusan doa-doa


    3

Tak lupa bumbu dapur ikut menyerukan

Buah patikala yang memberikan kelakar asam tabuhan kenangan

Sesendok garam merenungkaan janji-janji yang hambar

Irisan bawang dan sebatang sereh hanya sebagai

Perumpamaan-perumpamaan rindu…

Waspadalah…..


    4

Kau berutang budi pada ikan cakalang,

yang rela patah dikoyak pujaan

Sobekan dagingnya mengalah Ikhlas dalam irisan mata pisau lapuk

Kau melumurinya dengan air asam, serbuk-serbuk luka 

Juga getah-getah segala rupa


    5

Dalam satu wadah tuangkan segala dendam

Dari harap-harap sagu, air mata perapian

Bumbu yang menelan janji-janji basi

hingga ikan Cakalang yang tulus hati berkorban


    6

Tuangan pertama adalah rangkaian bom peledak

membakar jiwamu yang rapuh

Tuangan kedua, lipatan tebing-tebing terjal yang telah kau lewati

Dan tuangan ketiga hingga seterusnya 

adalah untaian takdir yang merahimkan keikhlasan.


Catatan: 

Kapurung adalah makanan khas palopo khususnya Desa Luwu. Makanan ini terbuat dari sagu, sayuran, ikan (cakalang) serta bisa ditambah bahan lain seperti udang. Makanan tradisional ini berkuah dengan rasa sedikit asam dari buah patikala 




Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami