Perjamuan Kirmizi

Oleh: Ilham Faidillah


Telah dipersiapkan sejak keheningan yang lebih hening daripada hening

dan kini piring dihamparkan di atas bentangan lebar langit tak berbintang

karena bintang pun telah ditarik kembali ke dalam rahim yang semula kosong

tapi lambung tetap harus diisi dengan planet-planet.


Bejana tanah liat telah mendidih pada dasar kerak menghitam

saat wahyu tuhan dirayu untuk ditanak di atas tungku

meramunya menjadi mantra agar dapat disuling menjadi kata-kata


       pat kulipat

      kupat siji

    dadi papat

    kupat papat

tinggal minggat


malam begitu rapuh sehingga berguguran menjadi abu.

gema yang memantul di telinga dimutahkan begitu saja

tak ada pepohonan tumbuh di gelap yang teramat pucat.

bulan enggan ditinggalkan sendiri saat beredar

dan matahari yang dicekik untuk tetap berada diperaduan

meneriakan semburat merah tua.


waktu menjadi canggung untuk menenggak mantra

yang mendidih dan menghirupi aroma kata-kata


lidah berkibaran menunggu sebuah jamuan  atau setidaknya tetes sulingan kata 

yang manisnya mengakarkan rasa haus, lalu haus pun akan merasakan pahit dan pahit berubah menjadi dusta yang merayap dari kerongkongan menuju rasa lapar pada lambung yang saling lahap hingga kenyang tak pernah menjadi kenyang dan lapar menjadi tak pernah merasa lapar


air putih dijerang setelah makan nasi

dan air mata dijerangkan saat makan cinta


si si laba-laba si si po

balado ampere ampere pipo


bahasa adalah bola kaca kata-kata

serpihan pecah belah yang tumpah ruah


dipikir-pikir, tak ada yang habis pikir

dengan pola pikir takdir


lalu prasangka terhadap angkasa yang menahan doa

untuk apa?


untuk uang satu juta bagi tiap manusia

yang akan dibayarkan ke manusia lainnya

sebesar satu juta pula dan satu juta menjadi minus

satu juta manusia versus satu juta doa satu anak gembala

tidak menghasilkan uang satu juta dengan mata uang mana pun berada


hanya mantra

kakak tertua kata-kata

yang mendekam paling lama

dalam rahim bahasa ibu

yang bisa menghujankan sungai susu


untuk rasa lapar yang haus

untuk rasa haus yang kenyang

untuk rasa kenyang yang segar

untuk rasa segar yang lapar

untuk rasa kantuk

kantuk rasa untuk


tersedak


batuk


    tut tut perkutut

    zim zim zaga

    zaga zaga zim

    lung julung-julung

 

memutahkan doa yang sudah diolah

dalam usus manusia yang tak bisa

mencerna mantra

atau menelan kata


      tulang-tulang

tulang

   tu

tulung

                             tulung-tulung


senja terakhir umat manusia terjadi

saat sudah tidak ada kata tersisa

di perjamuan kirmizi


14/08/2023



Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami