Tujuh Belas Baris Terakhir Percakapan Kita

Oleh: Ogilvie Daut


rumah kita tiada sepi mau berpaut seluruh

pengap harap ingin jumpa kau

seduh tubuh ingin bisa didekap utuh 

tiada gerimis jatuh mempercepat petang kala itu. 


orang bincang. seduh sendiri ibu 

meratap. rumah mengabur jauh 

petang mendinding batu; dihajar suara lonceng yang bertalu-talu

membakar kalbu yang berselisih lalu.


tangis menggelepar di tengah petang buta

siapa punya? aku mencari dengan bertudung sutra petang. 

dalam kamar sempit itu, matamu hitam membatu

bayu sayu ringkih tubuhmu. kutanya diri sendiri

kaukah yang terbaring itu, pak?


ah, malam belum jadi

kau sudah terbaring di rangkuman petang

dari wajah turun terus air mata

tipis, kelam, bening-tak bertepi.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
× Hubungi kami