puisi

Berita-berita tak Terduga Setelah Hari Mengepung Jakarta

Oleh: M. Rifdal Ais Annafis Berita pertama; seorang anak kecil membakar celananya sendiri, memungut panggang burung dari gosong kain lalu menghidangkannya di tengah-tengah meja makan keluarga setelah ia merasa gagal menjual kesedihan pada jeda lampu merah, seharian Berita kedua; perempuan itu meraut dada dengan pisau dapur, lalu tetes darah dipoles sebagai lipstik dan dikenakannya celana …

Berita-berita tak Terduga Setelah Hari Mengepung Jakarta Read More »

MERAMU MUSIM DALAM JANGKAUAN VIRUS

Oleh: ADNAN GUNTUR di dasar jurang, lenganku terlepas menuju jagat raya, ada sebutir pasir dari pecahan meteor muncul melalui indra pendengaranku,  menyaring bahasa dalam sedotan plastik, hilang dan meledak membuat pagi menjadi selalu gelap   kupandang sekitar melalui dirimu, meliuk-liuk ke puncak tertinggi pegunungan, mencabuti bulu-bulu putih, dan malaikat seperti mengenaliku, menamai jendela dan hantu-hantu   memiliki …

MERAMU MUSIM DALAM JANGKAUAN VIRUS Read More »

Kutukan Rumah, Su.

Olej: MA. Fauzan Al Riyadh Panjaitan You’re a part of me and I’m a part of you– Bones from Low Roar  1/ Asu Setiapkali kujangkau rambutmu yang kini tinggal sebahu, rumah-rumah ini menjelma labirin paru paru ikan, insangnya berkejaran melewati anak-anak bahasa yang lahir di setiap generasi, dibawahnya telaga mengalir sampai lututku layu dan kaku, …

Kutukan Rumah, Su. Read More »

TAWAKAL BURUNG GEREJA

Oleh: Ibrahim Rasyid Zamzami seekor induk gereja melatah linglung di atas sangkar yang terapit dua batang pohon mangga. bergetar dingin bulu-bulunya; menahan laju angin yang mengembuskan bulir-bulir musim. sabtu pagi, kerikil menimbun jalan; hujan berserakan; menyusup ke ubun-ubunnya yang berjambul. rentang waktu bergilir, telur-telur menetas dini, seusai dua belas hari lamanya dierami. lagi-lagi air mata …

TAWAKAL BURUNG GEREJA Read More »

Tutupnya Tambang Emas

Oleh: Angga Prihayadi Di kepalaku emas murni adalah kata-kata yang siap ditambang. Penambang mengeluarkan emas murni lewat mulutku. Orang-orang tak suka emas murni. Belum ada nilainya, kata mereka. Mereka lebih senang kalung emas, anting emas cincin emas. Segala yang membuat diri terlihat bernilai. Emas murni baru menjadi gunung membuat penambang bingung. Entah siapa akan senang …

Tutupnya Tambang Emas Read More »

TEMBIKAR PAPA

Oleh: Rendi A. Rahman Yang ia cari awalnya sebuah jeda: Perhentian di antara tiba dan berangkat Batas cukup sebelum diri kosong kembali. Ia ingat-ingat lagi pencarian Ke mana pergi dan kisah yang diceritakan jejak-jejaknya: Jauh di gunungan usia yang kian tinggi, ia yakin Tersembunyi mata air yang mengalirkan air kelapa Bahwa di celah antara tebing …

TEMBIKAR PAPA Read More »

Memorabilia Brang Wetan

oleh: Dzikron Rachmadi  jauh dari Mataram telusur tuju timur, tebaran lembayung mencumbu lelangit Jawa ‘brang wetan’, hingga ufuk melahirkan fajar… /Telatah subur nan masyhur Di rerimbun kebun tembakau kausematkan cium pada harum Menyadurkan kronika babad kisah lama : adorasi bermimis darah-bertangis darah. /Perihal sejarah dan derita Sedulang demi sedulang kaukisahkan derita dan perjuangan rakyatmu : …

Memorabilia Brang Wetan Read More »

Dionisos dalam Segelas Kecupan

oleh: Jamal Wakhiddin /1/ Bibir-bibir yang regah melulum segala tenggak membuncah rucah sebarang tuak di pesak memantik lidah-lidah api umpama perawi mendaras rapal-rapal doa. “telanlah sekali lagi, lalu kau dan aku akan sama-sama menjadi anjing liar yang lapar hendak memasuki sorga.” /2/ Dionisos – memanen kebun-kebun anggur ketika matahari memeras kabut pagi; lerah air mata …

Dionisos dalam Segelas Kecupan Read More »

Scroll to Top
× Hubungi kami