CINTA BAJING
Cinta Bajing Zainul Muttaqin Bibir Lessap menyungging tipis. Ia menyaksikan seorang tandak[1] yang sedang memainkan penjung[2] dengan lentik jari-jemarinya. Laki-laki paruh baya itu menggelengkan kepalanya berkali-kali. Takjub ia dengan kepandaian sang tandak yang sangat lihai menggoyang tubuhnya mengikuti suara gamelan yang dimainkan oleh kesatuan grup dari Tang-Batang. Pandangan seluruh tamu di pesta pernikahan anaknya Murakkab …